Bisnis.com, PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) mencatat kinerja sektor jasa keuangan untuk wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) jelang akhir tahun 2023 masih menunjukkan kondisi yang cukup stabil.
Kepala OJK Regional Sumbagsel Untung Nugroho mengatakan catatan positif dari jasa keuangan itu meliputi sektor perbankan, pasar modal maupun industri keuangan nonbank.
Dia memerinci, dari sektor perbankan pada triwulan III/2023 mencatatkan penyaluran kredit (berdasarkan lokasi bank) mencapai angka Rp104 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 9,4% secara year on year (yoy).
“Dengan non performing loan Net (NPL Net) itu masih terjaga pada angka 1,51%,” katanya kepada Bisnis melalui keterangan tertulis, Rabu (29/11/2023).
Kinerja itu juga diikuti sektor pasar modal yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 26,8% secara yoy dengan peningkatan jumlah investor saham (berdasarkan rekening SID) menjadi 305,181.
Sedangkan akumulasi transaksi saham pada triwulan III/2023 mencapai Rp59 triliun dan penjualan reksa dana sebesar Rp758 miliar.
Baca Juga
Untung menambahkan, bercermin dari beberapa catatan, tren yang baik itu juga diikuti dari kinerja industri keuangan non bank di Sumsel pada triwulan III/2023.
Pertama, untuk piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan mencapai Rp16,8 triliun atau meningkat 12,5% yoy, dan jumlah kontrak tercatat sebanyak 2.125.555 dengan rasio NPF terhaga 2,2%.
Kemudian untuk akumulasi pinjaman pada Fintech Peer to Peer Lending (Fintech P2P Lending) mencatatkan outstanding pinjaman sebesar Rp1,01 triliun dan realisasi kepada peminjam (borrower) mencapai Rp10,7 triliun.
“Fintech P2P Lending meningkat secara year on year 52,7% dan outstanding pinjaman sudah Rp1,01 triliun,” jelasnya.
Sedangkan untuk kinerja asuransi jiwa dan umum, imbuh Untung, pada triwulan III/2023 masing-masing telah mencapai Rp569 miliar dan Rp488 miliar.
“Untuk preminya mencapai Rp253 miliar,” pungkasnya.