Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan, Industri Jasa Keuangan (IJK), dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Provinsi Riau atas kerja keras dalam meningkatkan inklusi keuangan di wilayah itu, hingga di akhir 2022, indeks inklusi keuangannya sebesar 85,19%.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pihaknya mendukung penetapan target inklusi keuangan 90% pada 2024. Menurutnya akses keuangan sebagai hak dasar masyarakat, ikut meningkatkan taraf hidup dan kemandirian ekonomi.
"Kami mendukung target inklusi keuangan sebesar 90% di 2024, karena itu perlu kerja keras bersama-sama pihak terkait dalam mewujudkan hal itu, sehingga ikut mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat Riau," ujarnya, Rabu (18/10/2023).
Dari data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan peningkatan signifikan indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Untuk Provinsi Riau, indeks literasi keuangan mencapai 67,27%, sementara indeks inklusi keuangan berada di 85,19%, melebihi rata-rata nasional.
Guna meningkatkan inklusi keuangan tersebut, OJK dan stakeholder terkait telah rutin menggelar program Bulan Inklusi Keuangan (BIK), dan tahun ini diikuti oleh lebih dari 2000 peserta hadir dalam kegiatan serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Direksi Bank BRK Syariah Fajar Restu sebagai Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau, menyampaikan komitmen IJK Riau dalam mendukung target inklusi keuangan 90% pada 2024.
Baca Juga
"IJK Riau terus berupaya memperkuat inklusi keuangan dengan mengadakan program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat. Meski demikian, tantangan dalam mencapai target tersebut masih terbuka lebar. Oleh karena itu, IJK Riau berkomitmen untuk terus berinovasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak guna memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau," pungkasnya.