Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titik Hotspot Meluas, Pemkot Padang Keluarkan SE Antisipasi Dampak Kabut Asap

Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, mengeluarkan Surat Edaran menyikapi naiknya level kualitas udara di daerah itu selama satu pekan ini.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, mengeluarkan Surat Edaran menyikapi naiknya level kualitas udara di daerah itu selama satu pekan ini.

Warga Kota Padang Hendri Septa dalam SE Nomor: 441.7/4769/DKK/2023 tentang Antisipasi Dampak Kabut Asap, menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat terkait kualitas udara yang dinilainya bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

Di dalam SE itu, Hendri Septa meminta kepada seluruh pihak untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran apapun yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara seperti pembakaran sampah, ban, dan bentuk kegiatan pembakaran lainnya.

Kepada masyarakat diimbau untuk menunda dan mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah terutama pada kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan orang lanjut usia.

"Jika pun tetap berada di luar ruangan, sangat disarankan menggunakan masker berstandar N95/KN95/KF94, sebagai upaya mengantisipasi dampak gangguan ISPA," katanya, Rabu (4/10/2023).

Walkot mengatakan dalam kondisi saat ini, kepada masyarakat disarankan perbanyak mengkonsumsi air putih dan buah-buahan dan serta sayuran.

"Bagi ada yang merasakan sakit atau gangguan pernafasan, segera ke periksa kesehatan, agar bisa ditangani secara baik," tulisnya.

Sementara itu dari pantuan Sipongi milik KLHK mencatat, pada hari Rabu (4/10) ini terpantau lebih dari 70 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang dan 1 hotspot dengan tingkat kepercayaan di wilayah Sumbar.

Level sangat tinggi terbakar itu berada di wilayah Mentawai, Dharmasraya, Sijunjung, sebagian Pesisir Selatan dan Limapuluh Kota. Serta level sangat tinggi itu tersebar di sebagian wilayah Mentawai dan Pesisir Selatan.

Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang Sugeng Nugroho menjelaskan untuk prakiraan konsentrasi aerosol PM10 untuk 3 hari ke depan 5–7 Oktober 2023 di Sumbar diprediksi berada pada kategori baik untuk sebagian besar wilayah Sumbar.

"Namun terdapat beberapa daerah seperti Dharmasraya, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan yang memiliki nilai maksimum di atas ambang batas baik," jelasnya.

Sugeng menyampaikan melihat secara umum untuk kualitas udara di wilayah Sumbar pada kategori baik hingga sedang. Kendati demikian GAW menghimbau kepada masyarakat supaya tidak melakukan aktifitas yang akan menurunkan kualitas udara, seperti pembakaran jerami (sisa panen) dan pembebasan lahan dengan cara membakar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper