Bisnis.com, PEKANBARU -- Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (AP II), menanggapi dampak kabut asap terhadap layanan penerbangan.
Executive General Manager Bandara Pekanbaru Radityo Ari Purwoko mengakui adanya pengaruh kabut asap terhadap operasi penerbangan dan kenyamanan penumpang.
"Dampak kabut asap ini kami mencatat ada gangguan terhadap jadwal penerbangan selama satu hari. Dampak ini paling besar dirasakan oleh maskapai penerbangan dan penumpang," ujarnya, Rabu (4/10/2023).
Untuk menangani dan mengantisipasi dampak kabut asap tersebut, pihak bandara siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada maskapai yang terpengaruh oleh kondisi asap ini.
Misalnya terkait penundaan beberapa jadwal penerbangan selama beberapa jam saat kabut asap melanda, Bandara Pekanbaru telah berupaya memberikan layanan ekstra, termasuk perpanjangan waktu layanan dari biasanya pukul 21.00 WIB, menjadi hingga pukul 23.00 WIB.
Purwoko menyebut penumpang pesawat kelas bisnis dan para wisatawan kerap merasa terganggu dengan penundaan jadwal tersebut.
Baca Juga
Soal kerugian, pihaknya mengakui AP II belum terdampak akibat kabut asap, dan malah mendapatkan biaya tambahan sesuai dengan peraturan dari maskapai ke bandara.
"Jadi karena airline kena biaya tambahan untuk jadwal yang tertunda, kami juga membayar lembur kepada pegawai yang bertugas sesuai tambahan waktu," ungkapnya.
Sebelumnya Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Riau mengakui akibat kabut asap yang sudah terjadi sebulan terakhir, menyebabkan pengusaha travel mengalami kerugian.
Ketua Asita Riau Dede Firmansyah menyampaikan keprihatinannya terkait dampak kabut asap yang telah berlangsung selama sebulan terakhir. Dia menyatakan bahwa ada kerugian yang dialami pengusaha travel dan para wisatawan.
"Salah satu masalah yang sering muncul adalah penundaan penerbangan yang telah terjadi berulang kali sejak kabut asap melanda Riau. Namun, hingga saat ini, belum terlihat upaya serius dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat dalam mengatasi masalah kabut asap ini," ujarnya, Rabu (4/10/2023).
Dia mengungkapkan saat ini Malaysia telah mengeluhkan dampak kabut asap yang mengganggu aktifitas warga negeri jiran itu. Kemudian dari sisi bisnis, ada banyak wisatawan asal negara tetangga tersebut yang berkunjung ke Riau.
Selain itu, banyak agen perjalanan yang menjual paket wisata ke Riau kepada wisman dari Malaysia, serta sebaliknya. Dengan berlanjutnya kabut asap, hal ini pasti akan merugikan perusahaan travel dan para pelancong.