Bisinis.com, PALEMBANG - Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan upaya terus dilakukan baik itu melalui jalur darat maupun jalur udara seperti penggunaan water bombing.
Dia memerinci, untuk setiap satu jam terbang water bombing akan menghabiskan dana sebesar Rp60 juta. "Untuk anggaran unlimited. Dan itu dibayarkan BNPB," katanya, Rabu (6/9/2023).
Di lain sisi, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori menerangkan bahwa durasi terbang helikopter water bombing tergantung lokasi sumber airnya. Menurutnya, jika lokasi kebakaran dekat dengan sumber air maka bisa lebih banyak melakukan water bombing.
"Tapi kalau jauh lebih sedikit, karena durasi terbang hanya 3,5 jam. Jadi dalam 3,5 jam itu ada terbang ke lokasi, pemadaman dan waktu pulang," kata Ansori.
Ansori mengakui tidak mengetahui berapa besaran anggaran yang dikeluarkan. Hal itu lantaran kontraknya dari BNPB, sedangkan BPBD hanya pemanfaatannya saja.
Baca Juga
"Apakah kontraknya berdasarkan jam terbang saja yang dibayar atau berdasarkan waktu selama masa kontrak, kita tidak mengetahui hal tersebut, karena dari BNPB," ungkapnya.
Sementara itu, dia menyampaikan dari periode bulan Mei hingga 27 Agustus 2023 ini terdapat sekitar 300 kali penerbangan water bombing dengan total 8,252 kali water bombing dan 33 juta liter penggunaan air.
"Kalau untuk patroli itu sudah sekitat 190 kali terbang," pungkasnya.