Bisnis.com, BATAM - Animo usaha mikro dalam bertransaksi melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) semakin tinggi di Kepulauan Riau (Kepri). Hal tersebut berdasarkan dari peningkatan volume dan nilai transaksi hingga semester I/2023 yang mencapai 33,3 persen.
"Di Kepri khususnya Batam dan Tanjungpinang, selama periode Januari-Juni (2023), volume transaksi pada usaha mikro yang menggunakan QRIS mencapai 7 juta kali, dengan nilai transaksi Rp1 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri Suryono, Rabu (23/8/2023).
Berdasarkan persentase, volume transaksi pada usaha mikro memiliki porsi 33,3 persen, sedangkan dari sisi nominal transaksi angkanya mencapai 31,9 persen, dan jumlah merchant terbanyak mencapai 54,2 persen.
Baca Juga
Jumlah user dan merchant QRIS di Kepri pun terus bertambah. Hingga semester I/2023, ada penambahan sebanyak 81.000, sehingga saat ini terdapat 344.000 pengguna QRIS. Kemudian, penambahan merchant sekitar 26.000, dengan akumulasi mencapai 460.000.
"Jumlah dan nominal transaksi terbanyak adalah pada golongan usaha mikro. Karena hal tersebut, maka BI mengeluarkan kebijakan biaya merchant discount rate (MDR) 0 persen untuk transaksi di bawah Rp100 ribu," ucapnya.
Sebelumnya, BI telah mengeluarkan kebijakan terbaru yang membebankan biaya MDR 0 persen untuk tiap transaksi di bawah Rp100.000. Kebijakan ini hanya berlaku bagi merchant usaha mikro, sementara transaksi di atas Rp100.000, atau pada golongan usaha lainnya, tetap dikenakan biaya MDT 0,3 persen.(K65)