Bisnis.com, PEKANBARU - Naik turunnya harga sawit di Provinsi Riau, salah satunya disebabkan oleh sebagian besar hasil yang dijual masih dalam bentuk raw material dan minyak CPO. Untuk itu perlu dorongan agar industri hilir turunan sawit bisa dikembangkan.
Ekonom Universitas Riau Edyanus Herman Halim menyebutkan memang saat ini industri hilir turunan sawit masih belum banyak dikembangkan, kecuali industri minyak goreng.
"Paling banyak hasil sawit Riau ini selain dijual CPO adalah minyak goreng. Ini karena juga diminati pasar internasional, sedangkan produk turunan lainnya belum banyak. Salah satu kendalanya karena masih terbatasnya kawasan industri di Riau," ungkapnya, Senin (15/5/2023).
Dia menguraikan dengan adanya kawasan industri, akan ada fasilitas pendukung seperti air bersih, listrik, dan jalan yang mumpuni sehingga tentu mendukung kemudahan pengembangan industri turunan kelapa sawit.
Selain itu, kawasan industri juga memiliki beragam keuntungan yang dapat diberikan kepada pengusaha yang berminat bergabung, seperti keringanan pajak dan lainnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap dukungan dari pemda sangat dibutuhkan, agar kawasan industri yang ada di Provinsi Riau bisa berkembang, dan tentunya dapat menarik minat para investor dan pengusaha untuk mengembangkan produk turunan kelapa sawit.
Baca Juga
"Itu solusi yang bisa diambil pemerintah, dengan kawasan industri yang memadai dan didukung fasilitas, tentu pengusaha serta investor menjadi berminat membangun industri hilir kelapa sawit di Riau," pungkasnya.