Bisnis.com, PEKANBARU -- Petani sawit swadaya di Provinsi Riau mengakui tingginya harga pupuk saat ini, membuat biaya produksi yang ditanggung petani kian mahal hingga pihaknya tidak kebagian untung.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Provinsi Riau Sutoyo mengatakan saat ini harga sawit di tingkat petani berada di bawah Rp2.000.
"Kalau harga sawit di bawah Rp2.000, itu kami belanja pupuk sesuai dosisnya untuk dapat hasil yang optimal, malah petani gak kebagian untunglah, karena kalau begitu biaya HPP jadi tinggi," ungkapnya, Senin (15/5/2023).
Kemudian dari hitungan pihaknya, dengan harga pupuk saat ini HPP sawit mencapai Rp1.600 per kg, dan tentu bila dijual Rp2.000 perkilogram, untungnya sudah habis dikeluarkan untuk biaya panen sawit.
Solusi yang diharapkan pihaknya adalah pemerintah bisa mengendalikan tingginya harga pupuk di pasaran. Meski hal itu tidak bisa langsung direalisasikan, tentunya pemerintah tetap perlu melakukan upaya terkait.
Dia mengakui saat ini kenaikan harga pupuk salah satunya terdampak kondisi pasar global yang terimbas perang Rusia-Ukraina.
"Harapan kami itu kepada pemerintah, karena memang kalau mengharapkan harga pupuk kembali seperti sebelum covid, tentu hal itu tidak bisa juga diwujudkan," pungkasnya.