Bisnis.com, MEDAN - Proyek minyak makan merah (3M) yang digadang sebagai alternatif minyak kuning akan menjadikan wilayah Sumatra Utara (Sumut) menjadi lokasi proyek percontohan (pilot project) sebelum diterapkan di daerah lainnya.
Kasubbag Humas PTPN II Rahmat Kurniawan mengatakan PTPN II telah menyediakan bahan baku berupa sawit dan lahan seluas 0,5 hektare untuk beroperasinya 3 pabrik minyak merah dengan kapasitas produksi 10 ton minyak makan di masing-masing pabrik per hari. Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di Kabupaten Asahan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
"Kalau untuk komoditas kan ada sawit kita sendiri. Tapi kita juga menampung buah sawit masyarakat, kita beli dari masyarakat. Masyarakat yang punya ladang sawit, mereka jual nanti kita proses," ujar Rahmat kepada Bisnis, Selasa (10/1/2023).
Rahmat pun menambahkan bahwa buah sawit yang dibawa oleh masyarakat tersebut nantinya akan lebih dulu diproses di Pabrik Kelapa Sawit (PKS), lalu diserahkan ke pabrik pengolahan minyak merah.
Dalam hal ini PTPN II bertugas tak hanya sebagai penyedia bahan baku, tapi juga perantara petani sawit dengan pabrik minyak merah.
Kepala Bidang Hilirisasi Minyak Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda R Panjaitan menjelaskan disamping bisa bersaing di pasar karena harga jualnya yang lebih kompetitif, minyak makan merah juga memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi jika dibanding minyak makan konvensional yang dikenal selama ini.
"Hanya saja, warnanya tidak sejernih minyak makan biasanya karena mengandung vitamin A yang sangat tinggi," sambung Frisda.
Menteri BUMN Erick Tohir pun menyampaikan saat kunjungannya ke pabrik minyak goreng merah pada Jumat (6/1/2023) lalu bahwa proyek ini dapat dianggap sebagai win-win solution untuk mengatasi kasus kelangkaan minyak sekaligus persoalan stunting akibat kekurangan gizi, karena nutrisi yang terkandung di minyak merah lebih banyak jika dibandingkan dengan minyak biasa.
Jika proyek ini berjalan dengan baik, pemerintah nantinya akan mengembangkan proyek minyak merah ini di daerah-daerah lain seluruh Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan pabrik minyak makan merah dibuat di areal pabrik kelapa sawit PTPN II Pagar Merbau agar dapat diawasi pelaksanaannya hingga pabrik yang menghasilkan 10 Ton minyak makan merah ini berproduksi dengan baik.