Bisnis.com, MEDAN - Petugas akhirnya berhasil meredam kobaran api yang melahap lahan hutan lindung di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara, Senin (18/7/2022) malam setelah seharian menghadapi si jago merah.
Total lahan yang terbakar mencapai sekitar 50 hektare meliputi dua kabupaten. Tepatnya di Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara dan Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. Meski sudah menunjukkan tanda-tanda padam, petugas tetap berjaga untuk memastikan api tidak kembali merambat.
"Sekarang apinya sudah mulai padam. Tapi saya tetap menugaskan anggota untuk menyisir lokasi. Karena padam bukan berarti tidak ada titik api," kata Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumatra Utara Herianto kepada Bisnis.
Demi memadamkan api, kata Herianto, Dinas Kehutanan Pemprov Sumatra Utara menerjunkan 42 personel ke lokasi. Mereka berasal dari sejumlah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). "Itu sekitar 50 hektare yang terbakar," katanya.
Menurut Herianto, proses pemadaman kebakaran di tempat tersebut memerlukan upaya ekstra. Petugas harus melalui medan terjal dan menggunakan alat manual. Namun dengan kerja keras, upaya pemadaman berlangsung sukses. "Medannya sangat sulit dijangkau," ujarnya.
Herianto tidak ingin menuduh. Namun dia menduga terdapat oknum petani binaan yang tidak sengaja menimbulkan percikan api saat beraktivitas di lokasi. Aktivitas itulah yang diduga menyulut peristiwa kebakaran ini.
"Bukan sengaja membakar. Mungkin ada yang beraktivitas dan menimbulkan percikan api. Apalagi cuaca panas sekali. Saya yakin mereka tidak ada niat membakar. Karena itu kan lokasi kelompok tani binaan kita juga," katanya.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di hutan lindung kawasan Danau Toba sejak Sabtu (16/7/2022) lalu. Peristiwa ini menewaskan seorang warga bernama Natal Simaremare alias Ama Lasker (50). Saat itu, yang bersangkutan berada di kawasan hutan Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.