Bisnis.com, PEKANBARU -- Data Center First Pte Ltd hari ini meluncurkan proyek Data centre baru 30 MW di Nongsa Digital Park, Batam, Indonesia. Data centre baru, Nongsa One ini didesain dan akan dibangun sesuai standar Uptime Tier III, serta diperkirakan selesai pada akhir 2023.
CEO Nongsa Digital Park Mike Wiluan menyatakan Data Center First adalah operator data centre internasional pertama yang beroperasi di Batam.
Menurutnya peningkatan permintaan penggunaan internet Indonesia yang berkembang pesat didorong oleh industri telekomunikasi di Indonesia yang lebih terbuka dan kompetitif menjadi daya tarik arus investasi asing yang berkesinambungan ke Indonesia.
Investasi Tahap 1 senilai US$40 juta di kompleks Nongsa One DC oleh Data Center First akan ikut memperkuat konektivitas dan "jembatan digital" antara Nongsa dan Singapura.
"Kami gembira menyambut kehadiran Data Center 30 MW milik Data Centre First dalam ekosistem perusahaan digital yang tengah berkembang dan terbentuk di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa. Infrastruktur modern ini membuktikan komitmen NDP dalam menarik SDM terbaik dan sebagai mitra infrastruktur global sekaligus memperkuat peran kami sebagai 'Jembatan Digital' pada peta jalan digitalisasi Indonesia. Kami ingin berkolaborasi dengan Data Centre First untuk menarik minat lebih banyak investasi asing guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers Senin (18/10/2021).
Dia memaparkan proyek Nongsa One menempati lahan seluas 2,5 Ha di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa atau dikenal sebagai Nongsa Digital Park. Desain unik dari kompleks Data Centre 30 MW ini mengusung konsep “powerhouse” unggulan yang memungkinkan Nongsa One dapat meningkatkan skala kebutuhan listrik secara independen untuk 2 gedung di kompleks tersebut.
Desain unggulan terbaru ini akan menjadi fitur andalan dari seluruh kompleks yang akan dibangun Data Center First. Nongsa One telah memperoleh komitmen pasokan listrik dari dua gardu independen di jaringan distribusi listrik PLN. Dua gardu ini akan menghubungkan Nongsa One dengan dua jalur kelistrikan independen.
Sebagai pusat data yang tidak terikat oleh satu jaringan (network neutral), Data Center First hingga saat ini akan memiliki konektivitas yang aman dari tiga Penyedia Kabel Bawah Laut, dua Penyedia Layanan Jaringan Internasional, dan dua ISP Bisnis yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui Nongsa Digital Park di Data Center First Nongsa One.
Chief Executive Data Center First Ka Vin Wong menyatakan Nongsa One telah hadir di Nongsa Digital Park dan pihaknya bergembira telah menjadi penghubung baru dalam visi besar tentang masa depan digital Singapura dan Indonesia.
"Hal ini terwujud berkat komunitas klien yang terus bertambah dan keperluan menyediakan layanan independen di sentra bisnis terbaru ini. Kami terus menerima minat dari Penyelenggara Jasa Telekomunikasi, Penyedia Infrastruktur Cloud, dan Penyedia Layanan E-Commerce. Saya juga gembira atas pengakuan yang diberikan pelaku pasar. Mereka telah menjadi bagian dari komunitas yang terus berkembang."
Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengapresiasi proyek data centre 30 MW yang akan dibangun Data Center First, dan menyambut baik pelaksanaan Tahap 1 proyek senilai US$40 juta.
"Diperkirakan, melalui satu proyek ini dapat ditarik arus investasi asing langsung senilai US$300 juta ke Nongsa Digital Park. Investasi ini dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan mempercepat transformasi digital di Indonesia."
Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong menyambut baik peluncuran proyek Nongsa One oleh Data Center First. Nongsa One akan memperkuat status Nongsa sebagai hub yang berkembang untuk teknologi dan jasa teknologi informasi juga data center.
"Investasi oleh Data Center First memperlihatkan potensi model nearshoring bagi operator data centre yang berbasis di Singapura yang ingin meningkatkan kapasitas dan memanfaatkan pesatnya permintaan layanan data centre di Asia Tenggara. Singapura ingin melanjutkan kerja sama erat yang berkesinambungan dengan Indonesia guna mendukung pengembangan industri data centre di Nongsa."
Dengan kehadiran Nongsa One di Nongsa Digital Park, perusahaan-perusahaan digital dapat memanfaatkan infrastruktur kelas dunia ini untuk melindungi aset-aset digital mereka yang telah beroperasi dari ancaman bencana alam.
Nongsa Digital Park menjadi tempat alternatif terbaik karena terletak di lokasi yang bebas dari bencana alam sehingga dapat ikut melindungi ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat.
Melimpahnya kabel optik bawah laut oleh berbagai penyelenggara jasa telekomunikasi yang menghubungkan Singapura dan Jakarta membuat Nongsa Digital Park menjadi titik jaringan masuk dan keluar yang paling efektif untuk klien yang ingin membawa data masuk dan keluar Indonesia secara efisien.
Nongsa Digital Park, didukung Nongsa One, benar-benar mencerminkan visi Jembatan Digital yang dicetuskan pemerintah Singapura dan Indonesia. Data Center First sangat antusias bisa berada di posisi terdepan untuk ikut mewujudkan visi tersebut.