Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Sumut, Kota Medan Harus Baik-baik Saja

Hubungan saling menguntungkan antara Pemerintah Kota Medan dengan pemerintah di daerah produsen komoditas utama adalah salah satu cara mengendalikan inflasi.
Karyawan merapikan seragam sekolah yang dijual di Pasar Pringgan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang penjualan seragam sekolah kembali meningkat hingga 50 pasang pakaian terjual menjelang tahun ajaran baru 2021/2022, berbeda dengan tahun lalu yang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen akibat dampak pandemi Covid-19./Antara-Fransisco Carolio.
Karyawan merapikan seragam sekolah yang dijual di Pasar Pringgan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang penjualan seragam sekolah kembali meningkat hingga 50 pasang pakaian terjual menjelang tahun ajaran baru 2021/2022, berbeda dengan tahun lalu yang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen akibat dampak pandemi Covid-19./Antara-Fransisco Carolio.

Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) mencatat, Kota Medan berperan sekitar 80 persen terhadap inflasi di Sumatra Utara. Berdasarkan hal tersebut, fokus utama pengendalian inflasi di Sumut adalah Kota Medan.

“Medan hampir 80 persen memengaruhi inflasi Sumut. Kalau kita bisa mengendalikan medan, kita bisa mengendalikan inflasi di Sumut,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia KPw Provinsi Sumut Soekowardojo, Kamis (1/7/2021).

Soeko menjelaskan, Kota Medan bukan merupakan daerah produsen utama komoditas pangan, sehingga harus menambah pasokan komoditas dari wilayah produsen utama.

Hubungan saling menguntungkan antara Pemerintah Kota Medan dengan pemerintah di daerah produsen komoditas utama adalah salah satu cara mengendalikan inflasi.

Soeko mencontohkan, wortel yang dikirimkan dari Kabupaten Karo menuju Kota Medan harus dicuci bersih terlebih dahulu. Dengan demikian, harga komoditas dapat dinaikkan.

Sementara itu, Kota Medan pun mendapat keuntungan, yaitu menerima wortel dengan kualitas baik dan bersih.

“Kalau kita inflasi kita lebih terkendali, artinya kota Medan harus baik-baik. Maksudnya harus bisa berkoordinasi dengan kota kabupaten produsen,” imbuh Soeko.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia KPw Sumut, terdapat lima kabupaten produsen utama cabai di Sumut, yaitu Kabupaten Langkat, Karo, Dairi, Simalungun, dan Batubara. Sepanjang tahun 2020, total produksi cabai di Sumut adalah 180.730 ton.

Terdapat lima kota dan kabupaten produsen ayam pedaging, diantaranya Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Karo, Serdang Bedagai, dan Asahan. Total produksi ayam pedaging di Sumut mencapai 153.596 ton.

Terakhir, terdapat lima kabupaten produsen bawang merah utama, diantaranya Karo, Dairi, Simalungun, Samosir, dan HUmbang Hasundutan. Total produksi bawang merah di tahun 2020 adalah 27.836 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper