Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi di Sumut Tinggi, Gunung Sitoli Tertinggi Nasional pada Desember

Sepanjang tahun 2020, Sumut mengalami deflasi selama lima bulan dan inflasi selama tujuh bulan.
Kepala Perwakilan BPS Sumut Syech Suhaimi saat memaparkan Berita Rilis BPS secara virtual, Senin (4/12/2020).
Kepala Perwakilan BPS Sumut Syech Suhaimi saat memaparkan Berita Rilis BPS secara virtual, Senin (4/12/2020).

Bisnis.com, MEDAN - Sumut mengalami inflasi sebesar 0,5 persen pada bulan Desember 2020. Apabila diakumulasikan, sepanjang tahun kalender maupun sepanjang tahun 2020, Sumut juga mengalami inflasi sebesar 1,96 persen.

Dari lima kota IHK di Sumatra Utara, semua kota mengalami inflasi pada bulan Desember 2020. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunung Sitoli. Kota ini merupakan Kota IHK yang mengalami inflasi tertinggi di bulan Desember secara nasional.

Kota Gunung Sitoli mengalami inflasi pada bulan Desember sebesar 1,87 persen. Inflasi tahun kalender maupun inflasi dari tahun ke tahun (yoy) kota ini sebesar 5,32 persen.

Sementara, inflasi bulanan terendah berada di Kota Medan sebesar 0,65 persen. Inflasi tahun kalender maupun inflasi tahun ke tahun (yoy) Kota Medan sebesar 1,76 persen.

"Dari lima kota IHK, pada bulan Desember ini kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau adalah kelompok yang memberi inflasi tertinggi sebesar 2,21 persen. Begitu juga andilnya terhadap inflasi kita 0,71 persen," ungkap Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik Sumatra (BPS) Utara Syech Suhaimi dalam acara virtual Rilis Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sumut, Senin (4/1/2021).

Inflasi tertinggi di Sumut pada bulan Desember sangat dipengaruhi oleh cabai merah yang memberi andil sebesar 0,22 persen. Cabai rawit juga memberi andil 0,11 persen. Selain itu, kelompok pangan telur ayam ras, ikan dencis, dan daging babi juga memberi andil inflasi pada Desember 2020 ini.

Sementara itu, terjadi deflasi di tiga kelompok pengeluaran pada Desember 2020. Pertama, kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi 0,14 persen. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan tarif transportasi online baik roda dua dan roda empat.

Kedua, kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen. Deflasi dipengaruhi penurunan harga meja, sabun cuci piring, kompor, dan sabun cuci batangan.

Kelompok pengeluaran pendididikan juga mengalami deflasi 0,01 persen pada bulan Desember. Deflasi di kelompok ini sangat dipengaruhi oleh penurunan biaya pendidikan Taman Kanak-Kanak.

Apabila dibandingkan dengan inflasi nasional, inflasi di Sumut tercatat lebih tinggi. Inflasi nasional pada bulan Desember adalah 0,45 persen.

"Secara tahun kalender maupun secara kumulatif (yoy), kita juga di atas nasional yaitu 1,96 persen," lanjut Syech. Sementara, inflasi tahun kalender maupun inflasi tahunan nasional adalah 1,68 persen.

Adapun, sepanjang tahun 2020, Sumut mengalami deflasi selama lima bulan dan inflasi selama tujuh bulan. Syech menyatakan inflasi di Sumut masih dalam keadaan terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper