Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Sumut Naik pada Akhir 2020

Sub sektor yang terdiri dari tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan, dan nilai tukar usaha pertanian kenaikan. Sementara sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan.
Petani memanen tomat di sebuah lahan pertanian di lereng gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Minggu (7/6)./Antara
Petani memanen tomat di sebuah lahan pertanian di lereng gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Minggu (7/6)./Antara

Bisnis.com, MEDAN- Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatra Utara pada Desember 2020 naik sebesar 1,06 persen menjadi 115,21 persen. Adapun NTP pada bulan November sebesar 114,00.

Apabila diperinci menurut sub sektor, sub sektor yang terdiri dari tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan, dan nilai tukar usaha pertanian kenaikan. Sementara sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan.

NTP tanaman pangan pada bulan Desember adalah 94,98. Jumlah mengalami penurunan dibandingkan bulan November sebesar minus 1,45 (mtm).

"Ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan nilai tukarnya di tanaman pangan, seperti jagung. Ini cukup besar andilnya terhadap penurunan NTP sebeaar 0,36 persen," kata Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi dalam konferensi pers virtual, Senin (4/1/2020).

Kemudian, komoditas kacang tanah dan ketela rambat juga memberi andil terhadap penurunan NTP sub sektor tersebut.

Sementara itu, peningkatan NTP paling tinggi ada di sub sektor tanaman hortikultura sebesar 3,37 persen (mtm). Meskipun begitu, NTP di sub sektor ini masih berada di bawah level 100.

NTP tanaman hortikultura pada bulan Desember sebesar 98,27.

"Sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat juga terjadi peningkatan 2,11 persen," tambah Syech.

Pada sub sektor peternakan, terjadi peningkatan sebesar 0,35 persen. NTP sub sektor perikananan meningkat sebesar 0,68 persen.

Selanjutnya, NTP sub sektor nilai tukar usaha pertanian naik 1,70 persen dari 114,73 pada bulan November menjadi 116,68 pada bulan Desember.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper