Bisnis.com, PEKANBARU-- Di tengah melambatnya kontribusi sektor industri kelapa sawit untuk penerimaan negara, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Riau mencatat setoran pajak yang terealisasi sampai akhir Maret 2024 telah mencapai Rp4,2 triliun.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Riau Bambang Setiawan menyebutkan jika dibandingkan tahun lalu, penerimaan pajak di Riau mengalami perlambatan sebesar 13,44%.
Selain diakibatkan oleh adanya kenaikan restitusi pada jenis Pajak PPN Dalam Negeri serta penurunan pembayaran rutin dari WP sawit, disebutkan penyebab berkurangnya setoran pajak juga karena adanya penurunan harga sawit sebesar 1,59% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Kemudian juga disebabkan bencana alam banjir pada Desember 2023 dan Januari 2024, yang berdampak pada penurunan penerimaan WP sawit di Januari tahun ini.
"Untuk realisasi pajak di Riau sampai akhir Maret 2024 mencapai Rp4,2 triliun atau turun 13,44% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp4,9 triliun. Untuk pencapaian ini sudah sebesar 17,15% dari target sepanjang 2024," ungkapnya Selasa (30/4/2024).
Dia merincikan penerimaan pajak ini terutama berasal dari realisasi kelompok pajak PPh dan kelompok pajak PPN.
Baca Juga
Untuk kelompok pajak PPh sudah ter realisasi Rp2,5 triliun atau tumbuh 7,24% dan telah berkontribusi sebesar 59,6%. Sedangkan untuk kelompok pajak PPN realisasinya Rp1,6 triliun atau turun sebesar 31,62%, dengan kontribusi sebesar 39,5%.
Menurutnya kelompok pajak PPN turun sebesar 32,99% atau senilai Rp830 miliar, terutama disumbang dari Jenis Pajak PPN Dalam Negeri yang disebabkan wajib pajak (WP) sektor kelapa sawit, yang mengalami penurunan sebesar Rp775M penurunan.
Hal ini disebabkan adanya peningkatan restitusi Rp481 miliar dan penurunan pembayaran rutin dari WP Sawit Perdagangan besar senilai Rp162 miliar.
"Sehingga secara total penerimaan negara di Kanwil DJP Riau didominasi oleh sektor non sawit dengan realisasi Rp2,9 triliun yang tumbuh 4,55%, dan berkontribusi sebesar 68%. Kemudian sektor sawit dengan realisasi Rp1,3 triliun yang turun 36,65%, dengan kontribusi sebesar 32%," pungkasnya.