Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Macet di Kepri Makin Tinggi, Kenapa?

Kinerja perbankan di Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh positif, kredit bank umum per September 2023 tumbuh sebesar 8,99% (yoy).
Ilustrasi kredit macet atau nonperforming-loan (NPL)./Freepik
Ilustrasi kredit macet atau nonperforming-loan (NPL)./Freepik

Bisnis.com, BATAM - Kinerja perbankan di Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh positif. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, penyaluran kredit bank umum per September 2023 tumbuh sebesar 8,99% (yoy) dari Rp 45,72 triliun di September 2022 menjadi Rp 48,56 triliun.

Meski menunjukkan kinerja positif, tapi tingkat kredit macet justru mengalami peningkatan menjadi 4,26% per September 2023

Kepala OJK Kepri, Rony Ukurta Barus mengatakan selain pertumbuhan kredit yang meningkat, indikator kinerja positif perbankan di Kepri bisa dilihat dari pertumbuhan aset bank umum, serta Dana Pihak Ketiga (DPK).

"Aset bank umum di Kepri tumbuh sebesar 13,31% (ytd) dan secara year of year (yoy) tercatat tumbuh 15,56% menjadi Rp 103,99 triliun pada September 2022 menjadi Rp 120,16 triliun pada September 2023," katanya di Batam, Rabu (20/12/2023).

Sementara itu mengenai DPK, OJK Kepri mencatat kenaikan yang cukuf signifikan, tumbuh sebesar 15,81% dari Rp 75,64 triliun pada September 2022 menjadi Rp 82,32 triliun pada September 2023.

Meski menunjukkan kinerja positif, Rony melihat pertumbuhan dari intermediasi bank umum sedikit menurun, terlihat dari meningkatnya tingkat risiko kredit, dimana Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet bank umum posisi September 2023 sebesar 4,26%, meningkat dari posisi September 2022 yaitu sebesar 1,91%.

"Peningkatan NPL di Kepri antara lain disebabkan adanya penyesuaian kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19, sehingga perbankan melakukan asesmen terhadap debitur terkait keberlanjutan pemberian restrukturisasi atau dilakukan penetapan kualitas kredit secara normal mengacu POJK Kualitas Aktiva Produktif," tuturnya.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper