Bisnis.com, PEKANBARU — Real Estate Indonesia (REI) Riau menyambut baik kebijakan penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar.
Ketua REI Riau Elvi Syofriadi alias Anton menyatakan kebijakan ini akan mendorong peningkatan penjualan rumah komersil yang dibangun oleh para anggota REI Riau di masa mendatang.
"Tentu kami menyambut baik kebijakan penghapusan PPN untuk penjualan rumah di bawah Rp2 miliar, kami yakin hal ini dapat mendorong penjualan rumah komersial sampai tahun depan," ungkapnya, Selasa (31/10/2023).
Sementara itu untuk realisasi pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penjualannya diperkirakan mengalami peningkatan. Meski secara data resmi belum terekapitulasi.
Dia menjelaskan kendala terkait regulasi perizinan yang terjadi sebelumnya atau di tahun lalu, telah berhasil diatasi di seluruh kabupaten dan kota di Riau pada tahun ini.
Pada tahun sebelumnya, perizinan sempat terkendala oleh peralihan izin dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke Pemanfaatan Bangunan Gedung (PBG). Namun, dengan diberlakukannya penerbitan PBG pada kuartal ketiga 2022, proses perizinan kini berjalan lancar.
Baca Juga
Adapun pada akhir 2022 lalu, Anton menyebutkan angka realisasi pembangunan perumahan bersubsidi yang tentunya membutuhkan PBG, secara nasional mencapai 211.896 unit, dengan nilai kredit KPR FLPP yang disalurkan senilai Rp23,5 triliun. Untuk di wilayah Provinsi Riau, angka realisasinya yaitu sejumlah 7.622 unit, dengan nilai kredit yang disalurkan KPR FLPP mencapai Rp797 miliar.
Menurutnya dengan realisasi itu, Provinsi Riau berada pada posisi ke-9 terbesar dalam pembangunan rumah bersubsidi dan penyaluran KPR FLPP, berada di bawah Kalimantan Selatan.
"REI menjadi asosiasi terbanyak yang menyalurkan KPR FLPP pada tahun lalu. Sementara untuk tahun ini, target penyaluran nasional adalah 220.000 unit dengan nilai kredit subsidi Rp25,18 triliun," pungkasnya.