Bisnis.com, PADANG - Keindahan dan keunikan motif bunga anggrek atau dengan nama latin orchidaceae telah memikat hati seorang dokter gigi yang berada di Kota Padang, Sumatra Barat. Namanya Hedy Soleman yang kini telah berusia 55 tahun, dan sebagian besar usia yang dijalaninya itu, ternyata menyimpan cerita yang mengagumkan.
Saat ini Hedy memiliki perkebunan khusus bunga anggrek, dengan cara memanfaatkan hamparan lahan yang ada disekitar rumahnya yang berdekatan dengan kaki bukit yang tidak jauh dari Teluk Bayur Padang. Sejauh ini ada sekitar lebih dari 600 spesies anggrek yang telah dikembangkan Hedy, yang berasal dari seluruh alam di Indonesia.
Jumlah yang tidak sedikit untuk mendapatkan seluruh spesies anggrek di Nusantara ini. Ternyata Hedy melakukan perjalanan panjang untuk bisa memiliki ratusan jenis anggrek asli tumbuh di Indonesia tersebut.
“Saya perkirakan butuh 20 tahun lamanya saya berburu anggrek ini yakni sejak tahun 2003 lalu. Ada yang sengaja saya datangi daerahnya, dan ada juga yang saya beli, serta tidak sedikit juga diberikan langsung oleh masyarakat ke saya untuk diminta menjaga tanaman anggreknya. Jadi yang saya kembangkan ini, punya negara, dan saya berniat untuk menyelamatkannya,” kata Hedy, Selasa (8/7/2025).
Menjalani profesi sebagai seorang dokter gigi dan kemudian memiliki hobi terhadap tanaman anggrek itu, bukanlah tanpa sebab dialami oleh Hedy. Hobi itu ternyata turun dari sang ibu yang juga sangat suka mengoleksi berbagai jenis bunga, termasuk anggrek.
Dalam melakukan pengembangan anggrek ini, dia memanfaatkan berbagai jenis pohon yang tumbuh di kebun yang ada di sekitar rumahnya. Jenis anggreknya beragam, mulai dari yang tumbuh di alam Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga di bumi Papua.
Baca Juga
Saking sukanya sama tanaman anggrek, Hedy menjadikan kebun anggreknya sebagai tempat rekreasi pribadinya. Dalam perjalanan berkeliling di kebun itu, dia ditemani hewan peliharaannya.
“Sebenarnya kebun itu kan bisa saja diisi tanaman buah, tapi dikarenakan saya memang suka anggrek, jadi paling banyak yang ada di kebun itu, ya tanaman anggrek berbagai jenis,” jelasnya.
Tanaman anggrek yang dibudidayakannya tersebut tidak hanya anggrek yang tubuh di alam Indonesia, tetapi juga ada anggrek yang berasal dari sejumlah negara dan kemudian dilakukan perkawinan silang. Karena Hedy memiliki sebuah labor pribadi, sehingga pengembangan anggrek dapat dilakukan dengan baik.
Pembibitan anggrek yang dilakukan Hedy ini dikenal dengan sistem kultur jaringan. Dimana dalam upaya ini, Hedy bekerjasama dengan Ahli Biologi dari Universitas Andalas Padang. Hasilnya, pembibitan yang dimulai sejak tahun April 2021 lalu itu, kini telah membuahkan hasil. Terdapat ribuan bibit anggrek yang terdiri dari 600 species.
Kegiatan Hedy dalam penangkaran anggrek ini, telah mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar hingga izin dari Kementerian Kehutanan RI. Rencana saat ini, dia akan menjual anggrek tersebut dalam bentuk bibit, baik pasar lokal maupun untuk pasar global.