Bisnis.com, Pekanbaru - Para seniman di Provinsi Riau mendapat donasi beras melalui aksi Lumbung Pangan (Lumpang) untuk mengatasi kondisi perekonomian mereka yang terdampak Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 turut memberi dampak ke dunia kebudayaan dan kesenian Riau. Berbagai kegiatan yang mengumpulkan orang banyak terpaksa dibatalkan. Seniman Riau mencoba bertahan di tengah wabah yang melanda khususnya di bumi melayu.
Ketua umum Asosiasi Seniman Riau (Aseri), Marhalim Zaini menjelaskan persoalan seniman sejak dahulu sebelum pandemi atau sekarang masih pada kesejahteraan. Pandemi Covid-19 menambah berat lantaran karya seni yang biasanya disuguhkan ke publik, tetapi masyarakat tidak bisa berkumpul untuk menikmati karya tersebut.
“Sudah ada mencoba menggunakan secara virtual seperti seni pertunjukan tetapi belum bisa meningkatkan ekonominya, sementara itu masyarakat belum terbiasa dengan virtual,” kata Marhalim kepada Bisnis, Senin (7/9/2020).
Karya dari para seniman tidak bisa “terjual” membuat urusan domestik menjadi terdampak. Sementara, sokongan ekonomi tidak tersedia dengan baik sehingga hampir seluruh ekonomi seniman menjadi terdampak termasuk keluarga. Sayangnya kata dia, setelah karya diapresiasi atau dinikmati masyarakat, senimannya terlupakan.
Marhalim melanjutkan, ASERI berupaya mengatasi masalah itu dengan beberapa program yang sudah dicanangkan misalnya Lumbung Pangan (Lumpang). Dia mengibaratkan ASERI serupa badan amil zakat yang bertugas mengumpulkan bantuan dari perusahaan, individu atau siapapun dalam bentuk sembako dan mendistribusikannya kepada seniman.
“Lumpang memberi kepastian kebutuhan dasar seniman. Kalau kebutuhan dasar terpenuhi mereka akan melakukan kerja-kerja kreatif dan menjual karyanya,” jelasnya.
Baru seminggu dibuka program ini, sudah ada yang menyumbang 200 kg beras dari pihak yang tidak mau disebut namanya. Ada juga yang memberi uang tunai jutaan rupiah. Per hari ini kata dia, Lions Club rencananya menyumbang hampir 1 ton sembako berupa beras, mie instan, susu, gula dan lain-lain.
Seniman mendapat kesempatan mengambil minimal 10 kg beras setiap bulan secara gratis. Kemudian, untuk seniman yang maestro akan diantar langsung. Di awal, tujuan pendistribusian sembako ke seniman maestro atau dalam usia yang sudah sepuh 50 tahun ke atas yang terdampak pandemi.
“Setelah kita lacak kondisinya memprihatinkan, sebagian besar ada yang hidup tinggal sendiri,” tambahnya.
Saat ini ada 200 anggota yang mendaftar ASERI mencakup seluruh bidang seperti seni pertunjukan, teater, music, tari, seni rupa, media fotografi, film, orgen tunggal dan lain-lain. Tinggal memilah sesuai bidangnya.
ASERI sejak dibentuk beberapa bulan lalu memulai safari ke beberapa instansi pemerintah dan swasta untuk membuka kerjasama dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi seniman. Rencana ini mendapat respon positif pelaku usaha untuk membantu pendanaan, ada juga yang sudah menjadi donator tetap. Dalam waktu dekat, pihaknya menyiapkan Riau Virtual Festival. Sebuah festival seni secara virtual yang mengakomodir banyak seniman dan dibiayai oleh pemerintah.