Bisnis.com, BATAM - Penghentian bebas visa yang belum diberlakukan menjadi tantangan bagi Kota Batam untuk menggenjot Pariwisata. Batam pun mulai fokus mengincar wisman (wisatawan mancanegara) dari Johor (Malaysia) dan Singapura berkunjung ke Batam.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan bahwa pemeriksaan Swab dari BTKL-PP Batam untuk wisman yang masih membutuhkan persetujuan pusat juga menjadi kendala kesiapan Batam.
Padahal, secara teknis pihaknya telah mendorong pihak-pihak terkait dengan sektor kepariwisataan di Batam untuk mempersiapkan destinasi dan akomodasi agar sesuai dengan standar kesehatan yang diatur pemerintah.
Untuk itu, Amsakar meminta kepada pihak terkait, khususnya Imigrasi dan BTKL-PP agar membuat surat resmi perihal tantangan yang dihadapi sehingga bisa diteruskan ke tingkat kementerian.
"Soal Visa on arrival, kami minta surat resmi agar bisa diteruskan ke Kemenkumham, kalau kebijakan bebas visa kembali diketatkan itu akan berpengaruh pada kedatangan wisman," tutur Amsakar saat ditemui di DPRD Kota Batam pada Kamis (2/7/2020).
Persiapan yang dijalani Pemerintah Kota (Pemko) Batam saat ini, kata Amsakar lagi, merupakan lanjutan dari rapat koordinasi dengan Duta Besar Indonesia di Singapura, I Gede Ngurah Swajaya.
Pada pronsipnya, Ketiga negara sama-sama berkepentingan membuka akses antar negara. Duta Besar Indonesia di Singapura, I Gde Ngurah Swajaya saat itu meminta kepastian bagaimana kesiapan Batam jika nantinya wacana kedatangan wisman jadi diberlakukan.
"Kami rapat dengan BTKL-PP Batam, KKP, Imigrasi, pengelola pelabuhan, Operator Kapal, PHRI dan sebagainya, kami dengarkan pendapat mereka. Rata-rata mendukung sepenuhnya rencana pembukaan itu, karena semua sangat berkepentingan atas gerak ekonomi di Batam," kata Amsakar lagi.
Lebih jauh, Amsakar mengaku akan mendorong agar pengelola pelabuhan Batam Centre membuat sistem yang memadai sehingga bisa menjadi rujukan tata kelola keluar masuk wisman.