Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Provinsi Riau mendorong agar masyarakat memanfaatkan lahan yang masih kosong untuk ditanami pangan. Adapun pada Rabu (6/5/2020), pemerintah melakukan gerakan menanam dalam rangka menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Kampar.
Adapun, penanaman jagung dan ubi dilakukan di tanah milik Pemprov Riau yang dikelola oleh petani setempat terletak di Desa Kuala, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Syamsuar, Gubernur Riau, menyampaikan bahwa pemerintahannya akan terus menyemarakkan gerakan menanam untuk mengatasi kelangkaan pangan. Adapun, Provinsi Riau sampai saat ini masih bergantung terhadap pasokan pangan yang didatangkan dari Sumatera Utara dan Sumatra Barat. Padahal, lahan yang belum ditanami di Riau masih luas.
"Untuk kebutuhan masyarakat yang hampir tujuh juta orang [di Riau] ini, masih sekitar 35% yang bisa dipenuhi oleh hasil beras dari Riau," kata Syamsuar, Rabu (6/4/2020).
Syamsuar pun mendorong agar masyarakat memanfaatkan lahan yang tersedia untuk ditanami tanaman pangan, seperti sayur mayur dan biji-bijian.
Apalagi, masa pandemi Covid-19 belum diketahui akan bertahan berapa lama. Syamsuar menilai dalam masa pandemi ini masyarakat Riau harus mampu setidaknya memenuhi kebutuhannya sendiri.
"Kita tidak tahu kondisi COVID19 kapan berakhir, kita juga tidak ingin muncul masalah baru yaitu kelangkaan pangan makanya semua perlu kita antisipasi," ucapnya.
Plt. Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Riau Herman Mahmud mengumumkan pada periode Januari—Maret 2020 sedikitnya 18.060 hektare yang baru ditanami padi.
Perinciannya, pada Januari lahan yang ditanami padi seluas 3.505 hektare, Februari seluas 4.822 hektare, dan Maret seluas 9.733 hektare.
"Untuk realisasi luas tanam padi di Riau sampai saat ini kabupaten/kota telah menanam 18.060 hektare," kata Herman yang juga merupakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau ini.
Adapun, luas tanaman padi yang terluas berada di Kabupaten Indragiri Hilir seluas 13.561 hektare, Kuantan Singingi seluas 1.617 hektare, dan Rokan Hilir seluas 1.236 hektare.
Sementara itu, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah yang tidak memiliki lahan atau tanaman padi sama sekali pada periode tersebut.
"Di Pekanbaru lahan persawahan tidak ada, sedangkan Meranti komoditi andalan mereka adalah sagu," tutur Herman.
Herman menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima instruksi gubernur untuk menggenjot produksi pangan ke depannya. Menurut Herman, produksi tanaman padi di lahan yang baru ditanam pada periode tiga bulan pertama tahun ini baru bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sebesar 35% dan sisanya harus didatangkan dari luar provinsi.