Bisnis.com, PEKANBARU - Pertumbuhan jumlah investor baru di Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau melambat pada Februari 2020, seiring dengan memburuknya kondisi di pasar saham.
Kepala BEI Riau Emon Sulaeman mengatakan pertumbuhan investor secara bulanan (month-on-month/MoM) pada Februari 2020 di Riau sebanyak 500 investor baru atau turun 64,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.400 investor baru.
“Kalau lihat transaksi pada Januari 2020 dan 2019 itu hampir sama angkanya Rp628 miliar dan Rp648 miliar. Yang beda adalah transaksi pada Februari 2020 dan 2019, masing-masing Rp472 miliar dan Rp705 miliar,” kata Emon, Kamis (19/3/2020).
Emon menilai saat ini sentiment di pasar saham masih terbebani oleh tren auto reject bawah (ARB). Hal itu dipicu oleh kekhawatiran investor terkait penyebaran Virus Corona atau Covid-19 dan aksi jual dari investor asing.
Adapun, perdagangan saham di BEI kembali dihentikan (trading halt) setelah IHSG anjlok 5,45% ke level 4.094 pada perdagangan Kamis (19/3/2020). Sejak awal tahun, IHSG terbenam sebesar 35%.
Pada awal tahun ini, BEI Riau menargetkan pertumbuhan investor pada 2020 sebanyak 8.500 investor atau naik 42,63% dibandingkan jumlah investor pada tahun lalu. Untuk mencapai target, BEI Riau pun bakal menyiapkan sejumlah strategi pendalaman pasar di Bumi Lancang Kuning.
Upaya edukasi kepada masyarakat pun kali ini mendapat tantangan dari himbauan pemerintah Provinsi Riau untuk meminimalisir kegiatan kerumunan.
Padahal, BEI Riau berencana untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi investor sebanyak 2-3 kegiatan per hari. Pada tahun lalu saja, ada 265 kegiatan yang diadakan oleh BEI Riau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
