Bisnis.com, PALEMBANG – Tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang diemban Satgas Karhutla Sumsel resmi berakhir seiring ditutupnya tim tersebut pada Minggu (1/12/2019) malam.
Komandan Satgas Karhutla Sumsel, Kolonel Arh Sonny Septiono, mengatakan pihaknya sudah menanggulangi karhutla selama lima bulan terakhir.
“Setelah lima bulan Satgas Karhutla berjibaku memadamkan kebakaran hutan di Sumsel, Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan tugas Satgas Karhutla berakhir,” kata Danrem 044/Garuda Dempo tersebut.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen Doni Monardo, pihaknya mengapresiasi penuh kinerja Satgas Karhutla Sumsel.
“Karena beban tugasnya sangatlah berat. Terlebih berdasarkan data ada seluas 428.000 hektare lahan terbakar,” katanya.
Doni mengatakan kalau karhutla terus terjadi, maka Sumsel bisa menjadi ranking pertama dan rekor teratas untuk daerah rawan karhutla.
Baca Juga
Menurutnya, wilayah yang terbakar semakin luas termasuk hotspot yang semakin meningkat, oleh sebab itu harus ada cara mendasar untuk bisa menyelesaikan persoalan karhutla.
“Faktor pertama kembalikan gambut sebagaimana kodratnya, yaitu basah berair dan berawah. Gambut adalah fosil batu bara muda, membiarkan gambut kering sama dengan menyiapkan bahan bakar,” katanya.
Dia mengatakan BNPB bekerja sama dengan daerah lainnya, untuk mengirimkan lebih banyak masyarakat, TNI dan polri sosialisasi ke seluruh daerah.
Hasilnya, kata dia, dari 99 desa di Provinsi Sumsel setiap tahun terbakar, setengahnya tahun ini tidak terbakar.
“Ini terbukti program sosilasiasi lebih baik, banyak dan masif. Saya yakin tahun depan tidak terulang kembali, kita semua harus kerja keras bencana adalah urusan bersama,” katanya.
Gubernur Sumsel Herman Deru menambahkan pemprov memberikan tantangan untuk bupati/walikota yang daerahnya rawan terjadi karhutla, untuk memaparkan bagaimana pencegahan karhutla yang sangat efektif.
“Kita tantang ini kabupaten/kota yang punya cara pencegahan, paparkan dengan saya. Saya bantu untuk pencegahanya, termasuk masalah penegakan hukum,” katanya.
Bahkan, gubernur menjanjikan bagi daerah yang dapat mengurangi karhutla baik secara persuasif maupun lewat tindakan hukum, akan mendapat reward dari pemprov.
Dia melanjutkan, tahun ini pihaknya juga telah memberikan penghargaan kepada perusahaan hutan tanaman industri (HTI) yang telah mendukung penanggulangan karhutla.
Adapun perusahaan HTI tersebut di antaranya, adalah PT Bumi Mekar Hijau, PT Bumi Andalas Permai dan PT Rimba Hutani Mas yang merupakan mitra APP Sinar Mas.