Bisnis.com, PALEMBANG -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumatra Selatan membuat satuan tugas penanganan karhutla berjibaku memadamkan api.
Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit pernapasan karena menghirup kabut asap.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten OKI turut peduli kepada para pejuang api ini dengan melakukan pendampingan di posko-posko karhutla.
“Mereka ini rentan terpapar CO (Karbon Monoksida), untuk itu petugas kita dilapangan disiagakan untuk memeriksa kesehatan personil satgas” Kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Lubis, Jumat (20/9/2019).
Lubis menjelaskan jika karbon monoksida (CO) lebih dari 10 ppm, berada di tingkat hati-hati. Sekitar 1--9 ppm, dan 19 orang masih normal.
Jika terpapar gas karbon monoksida, kata Lubis, direkomendasikan untuk beristirahat selama kurang lebih 2 minggu dan diberikan asupan gizi yang baik.
"Alhamdullilah sementara anggota masih sehat, walau ada beberapa yang masih mengeluh kelelahan,” katanya.
Oleh karena itu, Lubis menambahkan, pihaknya pun memberikan rekomendasi agar anggota satgas bekerja secara bergantian.