Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan Terbakar di Sumbar Capai 75 Ha, Juni 2025 Kasus Karhutla Tertinggi

Dari data Satgas Karhutla terdapat 43 kasus kebakaran hutan dan lahan periode Januari-Juni 2025 dengan luas lahan mencapai 75 hektare.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat mencatat dari data Satgas Karhutla terdapat 43 kasus kebakaran hutan dan lahan periode Januari-Juni 2025 dengan luas lahan mencapai 75 hektare.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Ferdinal Asmin mengatakan sebaran kasus karhutla hingga Juni 2025 ini tersebar di sejumlah kabupaten dan kota, dan daerah cukup tinggi terjadi kasus karhutla berada di Kabupaten Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Dari data yang kami miliki, periode Januari-Juni 2025 itu, pada bulan Juni 2025 yang tinggi kasus karhutlanya yakni mencapai 36 kasus. Karena memang di bulan tersebut tengah terjadi puncak cuaca panas di wilayah Sumbar,” katanya, Rabu (2/7/2025).

Ada pun sebaran kasus karhutla di Sumbar itu, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Sijunjung, dan juga ada di Kota Solok, Padang, dan Kota Sawahlunto.

Dia menjelaskan dari lahan yang terbakar itu, sebagian besar merupakan kawasan area penggunaan lain (APL) dimana di dalam aturan, APL ini menjadi kawasan perkebunan, seperti kelapa sawit, dan diperuntukan untuk kegiatan pembangunan di luar bidang kehutanan.

Kawasan karhutla yang paling luas itu terjadi di Siniang Baka di Kabupaten Solok yakni mencapai 10,3 hektare, dan di Sarilamak, Kabupaten Lima Puluh Kota lahan yang terbakar juga cukup luas yakni 10 hektare, serta juga ada di Rao Selatan, Kabupaten Pasaman dengan luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektare.

“Tapi sejauh ini kami belum bisa memastikan penyebab karhutla itu terjadi. Sementara melihat pada cuaca, memang pada Juni itu lagi musim kemarau, artinya hamparan hutan sangat rentan terjadi kebakaran,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ferdinal menghimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan aktivitas yang berdampak buruk pada kawasan hutan, seperti membakar hutan secara sengaja untuk membuka lahan perkebunan baru, dan kemudian tidak membuang puntung rokok ke arah hutan, karena puntung rokok dapat memicu terjadi kebakaran lahan, terlebih kalau cuaca lagi kering.

“Kami melalui Satgas Karhutla juga secara rutin melakukan pengawasan, namun masih saja ternyata ditemukan adanya karhutla, dan kami tidak segan-segan menindak secara hukum, bila mendapati adanya masyarakat yang sengaja membakar hutan dan lahan,” tegasnya.

Dia menyebutkan dalam melakukan penanganan karhutla itu, Satgas Karhutla dibantu tim BPBD di kabupaten dan kota melakukan pemadaman api, sejauh ini upaya pemadaman telah dilakukan semaksimal mungkin.

Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, BMKG, Padang Pariaman Desindra Deddy Kurniawan menyampaikan musim kemarau telah melanda sejumlah wilayah Sumbar sejak pertengahan Mei 2025.

“Pada bulan ini juga masih terlihat musim kemarau. Kondisi ini diperkirakan terus berlanjut hingga Oktober 2025,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper