Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyatakan sebanyak 16 nagari atau desa di daerah itu dari total 928 nagari masih masuk dalam kategori nagari sangat tertinggal, sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mendesak pembangunan untuk 16 nagari tersebut dipercepat agar masyarakat di daerah sangat tertinggal ikut merasakan dampak pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Masih ada 16 nagari yang masuk kategori sangat tertinggal. Ini tugas kita bersama mendorong nagari – nagari ini menjadi lebih baik,” katanya, Senin (27/8/2018).
Selain 16 nagari dengan kategori sangat tertinggal, juga masih ada 198 nagari yang masuk kategori tertinggal di daerah itu.
Dia mengatakan untuk di Sumbar, saat ini terdapat 212 nagari dengan kategori maju, 484 nagari berkembang, 198 nagari tertinggal, dan 16 nagari masuk kategori sangat tertinggal.
Nasrul berkomitmen pemerintah setempat akan melakukan pemerataan pembangunan agar nagari – nagari yang masih dalam kategori tertinggal segera naik kelas.
Dia menuturkan dana desa yang masuk ke Sumbar hingga 2018 sudah mencapai Rp2,5 triliun, serta bantuan untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) sebesar Rp11 miliar.
“Anggaran dari pusat ini, kami minta bisa dimanfaatkan dengan baik oleh setiap walinagari untuk pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya,” ujar Nasrul.
Adapun, pemerintah setempat juga menargetkan tiga kabupaten yang masuk kategori tertinggal bisa lepas landas tahun depan. Tiga kabupaten itu adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.