Bisnis.com, MEDAN - Investor Denmark menawarkan pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan di Sumatra Utara dengan menggunakan teknologi dari negaranya.
CEO Elquator Hendrik Pryter mengungkapkan, perusahaannya berencana membangun pembangkit listrik berteknologi alternatif yang ramah lingkungan dan dianggapnya lebih murah.
"Untuk tahap awal, kami akan berencana membangun (pembangkit) di Stabat, Langkat, dan Kawasan Industri Medan dengan kapasitas masing-masing 10 MW," ujarnya di Medan usai bertemu Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Selasa (11/7).
Dia menjelaskan, dalam upaya merealisasikan rencana pembangunan tersebut perusahannya mengajak pemerintah daerah di Sumut untuk menjalin kerjasama.
Kerjasama dengan pemerintah daerah menurutnya sangat diperlukan terutama dalam hal penyediaan alokasi lahan dan penerbitan perizinan.
Dari sisi teknis, Elquator akan menggunakan teknologi dari negaranya, yakni pembangkit listrik yang lebih murah dan tahan lama dari pembangkit tenaga surya.
Teknologi itu mengkombinasikan energi matahari, angin, panas dan air, dalam satu unit.
Namun, untuk menghasilkan 10 MW listrik, pembangkit tersebut membutuhkan lahan seluas 0,8 hektare.
Selain itu, bila memungkinkan, mereka lebih menginginkan lahan yang berada tidak jauh dari kawasan sungai.