Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Tawarkan Investasi Listrik ke AS

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menawarkan kerjasama investasi di bidang energi listrik kepada Amerika Serikat.
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi (paling kiri) dan Dubes AS untuk Indonesia Jason R Donovan Jr saat melakukan pertemuan di ruang kerja Kantor Gubernur Sumut di Medan, Rabu 5 Juli 2017./JIBI - Istimewa
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi (paling kiri) dan Dubes AS untuk Indonesia Jason R Donovan Jr saat melakukan pertemuan di ruang kerja Kantor Gubernur Sumut di Medan, Rabu 5 Juli 2017./JIBI - Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menawarkan kerjasama investasi di bidang energi listrik kepada Amerika Serikat.

Hal itu diungkapkan Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi usai mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr, di ruang kerjanya, Rabu (5/7/2017).

Dalam kesempatan tersebut Tengku Erry mengaku memanfaatkannya dengan memaparkan berbagai bidang yang dapat dikerjasamakan antara Sumut dengan pemerintah maupun pemodal AS, khususnya dalam hal investasi.

Beberapa sektor investasi yang ditawarkan a.l. listrik, pariwisata, air bersih, lingkungan hidup, jalan tol, jalur Kereta Api dan perdagangan.

"Berdasarkan data yang disampaikan Kedubes AS, ada sekitar 300 perusahaan AS yang berpeluang berinvestasi di Sumut," ujarnya.

Kendati demikian, Gubernur mengaku belum mengetahui sejauh mana peluang para pemodal tersebut meralisasikan investasinya di Sumut.

Namun dia meyakini akan ada penambahan jumlah investor AS yang masuk ke provinsinya pada tahun ini.

Saat ini, katanya, jumlah pemodal asing yang beroperasi di provinsinya relatif belum terlalu banyak, terutama dari AS.

Sejauh ini baru ada 20 perusahaan asing yang sudah masuk ke Sumut dan hanya empat di antaranya berasal dari AS.

Keempatnya masing-masing bergerak di bidang furnitur, minyak atsiri, perdagangan ekspor kopi serta perhotelan di Nias.

"Kondisi ini perlu kita tingkatkan lagi, apalagi ada penurunan angka impor dari AS sebesar 28%, sementara ekspor kita signifikan naik."

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper