Bisnis.com, MEDAN - Massa yang tergabung dalam Solidaritas Angkutan dan Transportasi Umum (SATU) kembali menggelar aksi unjukrasa memerotes beroperasinya angkutan berbasis online, Senin (20/3/2017).
Di DPRD Sumut mereka ditanggapi anggota dewan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Ramses Simbolon, Anggota Komisi A langsung berdiri di tengah massa dalam hitungan menit setelah pendemo tiba.
Setelah kata-kata penyambutan, dia pun mengajak beberapa perwakilan pendemo menggelar pertemuan (hearing) guna penyampaian aspirasi lebih rinci.
Di tengah kedatangan ribuan massa, Ramses mengkhawatirkan juga tekanan penolakan ini kian membesar sehingga berpotensi akan sulit dikendalikan, "Harus ada sikap yang berkeadilan oleh pemerintah daerah," cetusnya.
Menurut dia, perkembangan teknologi tidak mungkin dibendung, tetapi belum semua masyarakat saat ini memahami dan menggunakan perkembangan teknologi.
Terlebih, operasional angkutan online belum mengantongi perizinan dan pengenaan pajak seperti angkutan umum konvensional.
Baginya, substansi masalah bukan kepada penolakan atau penerimaan angkutan online, tetapi lebih pada kebijakan nyata dan adil oleh pemerintah daerah.
"Soal online atau konvensional itu soal metode. Yang menjadi fakta, ini terjadi karena pemerintah belum memberikan kebijakan nyata yang berkeadilan."
Sekretaris Komisi A Sarma Hutajulu, Anggota Komisi A Hanafiah Harahap serta Wakil Ketua Komisi D Baskami Ginting ikut menemui wakil pendemo saat hearing berlangsung.
Pada kesempatan itu sikap mereka juga tidak jauh berbeda dengan Ramses.
Di akhir pertemuan, keempat anggota dewan menjanjikan penjadwalan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
Di pihak lain, sebelum bubar, pendemo melontarkan rencana untuk kembali menggelar demonstrasi yang lebih besar dan massif.