Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Tongging Hingga Sibea-bea, Bukit Tempat Wisata di Sumut yang Dilanda Karhutla

Karhutla di Sumut telah berlangsung selama kurang lebih dua minggu belakangan, dengan kemunculan titik api yang berpindah-pindah di satu lokasi.
Potret kebakaran hutan dan lahan di perbukitan Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Juli 2025./Istimewa
Potret kebakaran hutan dan lahan di perbukitan Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Juli 2025./Istimewa

Bisnis.com, MEDAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara (Sumut) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda sejumlah lokasi, termasuk di kawasan yang menjadi tempat wisata seperti perbukitan Desa Tongging Kabupaten Karo, Bukit Sibodiala Kabupaten Toba, hingga kawasan Hutan Pinus Tele dan Bukit Sibea-bea di Kabupaten Samosir.

Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Yuyun Karseno mengatakan karhutla ini telah berlangsung selama kurang lebih dua minggu belakangan, dengan kemunculan titik api yang berpindah-pindah di satu lokasi.

“Titik apinya muncul berpindah-pindah. Setelah berhasil dipadamkan, nanti dia muncul lagi di tempat lain. Kami menduga ini karena faktor cuaca yang panas terik sehingga membuat vegetasi di perbukitan itu mengering dan mudah terbakar,” jelas Yuyun, dikutip Rabu (9/7/2025).

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Sumut, per Selasa (8/7/2025) sore ada 4 (empat) kabupaten di Sumut yang dilanda karhutla. Rata-rata, karhutla di Sumut terjadi di kawasan perbukitan yang didominasi oleh vegetasi yang mudah mengering terkena cuaca terik seperti rumput ilalang, semak belukar, hingga pohon pinus.

Dikatakan Yuyun, cuaca di kawasan yang kini tengah dilanda kahurtla panas terik, bahkan ada yang kekeringan seperti di Samosir. Meski di Samosir sempat turun hujan, lanjutnya, titik api masih bermunculan lantaran intensitas hujan yang rendah.

“Ditambah lagi tiupan angin kencang, apinya makin marak. Di Samosir sendiri sudah menyebar ke dua kecamatan. Total area yang terbakar diperkirakan lebih dari 100 hektare dalam dua minggu ini,” tambah dia.

BPBD Sumut belum mengumumkan data rinci total luas lahan yang terdampak akibat kejadian ini. Yuyun menyebut pihaknya bersama Manggala Agni (brigade karhutla yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), TNI dan Polri, pemerintah setempat, juga masyarakat masih berupaya memadamkan titik-titik api dan melakukan pendinginan di lokasi-lokasi yang berpotensi terbakar kembali.

“Kami berharap masyarakat setempat melalui Pemerintah Daerah juga lebih aktif membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan yang memang kerap terjadi di sejumlah wilayah ini,” tandasnya.

Berikut laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan oleh Pusdalops PB BPBD Sumut per Selasa (8/7/2025) sore:

1. Kabupaten Samosir

- Kembali muncul titik api pada Sabtu (5/7/2025) di Dusun I Desa Huta Ginjang Kecamatan Sianjur Mula-mula dan Minggu (6/7/2025) di sekitar Bukit Sibea-bea Kecamatan Harian Boho. Disampaikan Kabid Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Yuyun Karseno, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan ini telah terjadi selama kurang lebih 2 (dua) minggu.

- Luas hutan dan lahan terdampak: masih dalam tahap pendataan. Diperkirakan lebih dari 100 hektare.

- Kondisi terkini: api sudah dapat dipadamkan dan tim sedang melakukan pendinginan.

2. Kabupaten Padang Lawas Utara

- Karhutla terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 16.00 WIB di Desan Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu.

- Luas hutan dan lahan terdampak: Diperkirakan 45 hektare.

- Kondisi terkini: api sudah berhasil dipadamkan.

3. Kabupaten Toba

- Karhutla terjadi pada Selasa (8/7/2025) di Bukit Sibodiala Kecamatan Balige. Penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.

- Luas hutan dan lahan terdampak: masih dalam tahap pendataan.

- Kondisi terkini: titik api belum padan dan masih dalam tahap penanganan.

4. Kabupaten Karo

- Karhutla terjadi di perbukitan Desa Tongging Kecamatan merek. Penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.

- Luas hutan dan lahan terdampak: diperkirakan 30 hektare.

- Kondisi terkini: tim melakukan pemadaman/ moping up dengan menyisir semua area yang berpotensi api bisa hidup kembali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper