Bisnis.com, BATAM - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengukuhkan Margaretha Ari Anggorowati sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Jumat malam (23/5/2025) di Tanjungpinang.
Selain pengukuhan Kepala BPS Kepri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri juga menandatangani nota kesepahaman bersama antara BPS RI dan Pemprov Kepri terkait, serta nota rencana kerja antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kepri dan BPS Kepri.
Nota kesepakatan dan rencana kerja ini merupakan langkah mempererat kerja sama BPS RI dengan Pemprov Kepri, serta antara BPS Kepri dengan BPSDM Kepri, khususnya dalam hal penyediaan, pemanfaatan dan pengembangan data serta informasi statistik yang akurat guna mendukung pembangunan daerah Kepri.
"Sebagai provinsi kepulauan yang strategis, Kepri memiliki dinamika pembangunan yang unik, mulai dari sektor maritim, perdagangan, hingga pariwisata. Dalam mendukung percepatan pembangunan tersebut, data statistik yang akurat dan berkualitas menjadi sangat penting," kata Ansar.
Ansar memandang bahwa data bukan sekadar angka, melainkan cerminan realitas sosial dan ekonomi, yang jadi panduan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan.
"Oleh karena itu, peran BPS di Kepulauan Riau sangat strategis sebagai tulang punggung dalam pengambilan kebijakan di Negeri Segantang Lada,” imbuhnya.
Baca Juga
Di tempat yang sama Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat literasi statistik di Kepri dinilai lebih maju dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
Amalia juga menekankan pentingnya literasi statistik sebagai fondasi dalam merancang kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.
"Menurut saya, capaian ini menjadi modal penting dalam menciptakan perencanaan pembangunan yang berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat di Kepulauan Riau," kata Amalia.
Kepri juga dinilai mampu menjaga tingkat inflasi tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran.
"Tingkat inflasi di Kepri tidak pernah melonjak tinggi dan tetap berada dalam batas aman sepanjang waktu," ujarnya.
Sebagai perbandingan, Amalia menyebutkan bahwa inflasi di Kepri justru lebih rendah dibandingkan dengan provinsi kepulauan lainnya seperti Maluku dan Maluku Utara, meskipun jumlah pulau di Kepri lebih banyak.
"Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan ekonomi daerah dilakukan dengan baik dan tepat sasaran," pungkasnya.