Bisnis.com, PEKANBARU — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau melibatkan para duta literasi keuangan 2025 dalam upaya memperluas edukasi keuangan kepada masyarakat, termasuk pekerja informal dan pelaku UMKM.
Kepala OJK Provinsi Riau Triyoga Laksito menyampaikan para duta akan dilibatkan dalam kegiatan lapangan, dengan fokus menyasar daerah-daerah dan komunitas pekerja informal.
"Mereka akan kami libatkan langsung di lapangan, terutama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat daerah, pekerja informal seperti nelayan, dan pelaku UMKM agar lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat," ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Triyoga juga memaparkan capaian terbaru dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, yang menunjukkan literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,46%, sementara inklusi keuangan naik ke angka 80,51%.
Program Bootcamp Duta Literasi Keuangan 2025 merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang menargetkan pembentukan dua juta duta literasi di seluruh Indonesia.
OJK Riau berharap para duta yang terpilih dapat menjadi agen perubahan yang aktif membangun ekosistem keuangan inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau Ikhwan Ridwan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif OJK dalam meningkatkan kesadaran keuangan masyarakat, terutama generasi muda.
"Semoga para duta literasi keuangan yang telah mendapatkan pembekalan dari OJK Riau ini dapat membantu meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat luas, termasuk di lingkungan kampus," ujar Ikhwan.
Dukungan juga datang dari Universitas Riau (Unri). Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Hermandra menilai kegiatan literasi keuangan sebagai bekal penting bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan finansial di era digital.
“Harapannya, mahasiswa tidak hanya mendapat ilmu, tapi juga bisa menyebarkan informasi keuangan yang baik kepada generasi muda lainnya. Banyak mahasiswa yang terjebak pinjaman online karena kurangnya literasi. Kegiatan seperti ini bisa menjadi solusi nyata," jelasnya.
