Bisnis.com, PEKANBARU — Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengembangkan kawasan industri baru.
Salah satu langkah strategis yang tengah digodok adalah pembentukan Kawasan Industri Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, sebagai motor penggerak ekonomi di wilayah pesisir timur Sumatra itu.
Langkah ini dilakukan seiring pertumbuhan ekonomi Riau secara tahunan (yoy) yang mengalami penurunan, dari 4,3% tahun 2023 menjadi 3,5% pada 2024.
“Kami mohon dukungan semua pihak agar pertumbuhan ekonomi Riau bisa kembali meningkat ke angka 5% bahkan bisa sampai 8%,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Dia menjelaskan, Kawasan Industri Bukit Batu akan dirancang untuk menyatukan potensi ekonomi wilayah Bukit Batu Bengkalis dan Kota Dumai dalam satu koridor industri di pantai timur Sumatra. Kawasan ini ditargetkan menjadi pusat industri strategis baru yang terkoneksi langsung dengan jalur pelayaran Selat Malaka.
Menurutnya KEK Bukit Batu dan Dumai diharapkan sama-sama berkembang dan menyatu. Lalu sepanjang pantai timur Riau nantinya menjadi kawasan industri. Bahkan kata Wahid kalau perlu wilayah Kota Dumai akan diperlebar.
Baca Juga
Rencana pengembangan kawasan industri ini akan menggandeng BUMD Kabupaten Bengkalis dan BUMD Provinsi Riau. Bahkan menurut Wahid tidak menutup kemungkinan akan dibentuk satu BUMD baru agar fokus pada percepatan proyek.
“Kami masih bicarakan fasilitasnya. Kolaborasi dengan BUMD sangat penting, bisa juga dibentuk BUMD baru agar lebih fokus,” katanya.
Kawasan Industri Bukit Batu diproyeksikan seluas 8.000 hektare dengan fokus utama pengembangan industri briket, yakni bahan bakar padat yang kini menjadi primadona dalam sektor energi terbarukan. Wilayah ini dinilai sangat potensial karena kaya akan bahan baku seperti tempurung kelapa dan limbah biomassa.
Wahid menambahkan, proyek ini juga akan diusulkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). “Potensi KEK Bukit Batu ini besar, dan insya Allah akan kami paparkan langsung gambaran bisnisnya ke pusat,” jelasnya.
Secara geografis, Bukit Batu memiliki keunggulan strategis. Terletak di pesisir Kabupaten Bengkalis dan berbatasan langsung dengan Kota Dumai, kawasan ini memiliki akses ke pelabuhan dan infrastruktur jalan nasional, memudahkan distribusi logistik dan ekspor hasil industri.
Briket, yang menjadi fokus industri, kini dikenal sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan. Terbuat dari bahan-bahan organik yang dipadatkan, seperti arang, limbah biomassa, dan sampah organik, briket menawarkan efisiensi tinggi dengan jejak karbon lebih rendah.
Selain efisien dan mudah digunakan, briket juga memberi peluang pemanfaatan limbah rumah tangga dan pertanian, sehingga mendukung ekonomi sirkular. Industri briket diproyeksikan memiliki pasar global yang luas, khususnya untuk kebutuhan energi di sektor rumah tangga, industri kecil, hingga pembangkit skala besar.