Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPMA dan Anak Usaha Conrad Asia Energy Sambangi 2 Pemkab di Aceh, Ada Apa?

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya menyatakan dukungan terhadap upaya untuk meningkatkan perekonomian termasuk upaya optimalisasi blok Meulaboh.
Kepala BPMA Nasri Djalal (ketiga kanan) mendampingi ONWA Pte. Ltd, operator blok Meulaboh menemui Bupati Nagan Raya TR Keumangan dan jajarannya dalam rangka meminta dukungan Pemkab untuk kegiatan eksplorasi hingga eksploitasi migas di wilayah Pantai Barat, Kamis (13/3/2025).
Kepala BPMA Nasri Djalal (ketiga kanan) mendampingi ONWA Pte. Ltd, operator blok Meulaboh menemui Bupati Nagan Raya TR Keumangan dan jajarannya dalam rangka meminta dukungan Pemkab untuk kegiatan eksplorasi hingga eksploitasi migas di wilayah Pantai Barat, Kamis (13/3/2025).

Bisnis.com, MEDAN — Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama ONWA Pte. Ltd, anak usaha Conrad Asia Energy meminta dukungan kepada masing-masing pemerintah daerah yakni Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya untuk kegiatan eksplorasi

Hal itu dilakukan dengan menyambangi dua kantor pemerintahan di pantai Barat yang merupakan wilayah kerja blok offshore north-west Aceh (ONWA). 

Kepala BPMA Nasri Djalal mengatakan pijaknya meminta dukungan kepada masing-masing pemerintah daerah yakni Pemerintah Kab. Aceh Barat dan Nagan Raya untuk kegiatan eksplorasi di blok ONW, atau disebut juga blok Meulaboh.

“Kami meminta dukungan dari pemerintah setempat agar kegiatan eksplorasi ini berjalan dengan aman, efektif, dan efisien,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (17/3/2025).

ONWA Pte. Ltd merupakan operator blok migas di wilayah Barat Aceh. Anak perusahaan migas asal Singapura ini memiliki wilayah kerja seluas hampir 9.182 kilometer persegi di lepas pantai Aceh Barat dan Nagan Raya.

Nasri menyebut kunjungan BPMA bersama ONWA ke kedua Pemkab pada pekan lalu bertujuan membangun komunikasi untuk kegiatan eksplorasi di blok Meulaboh. Apalagi, transisi pemerintahan baru terjadi sehingga perlu kembali menyelaraskan pemahaman untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Aceh dari sektor hulu migas.

“Dalam pertemuan itu kami menyampaikan tahapan-tahapan dalam kegiatan eksplorasi yang dilakukan ONWA, kepada Bupati setempat. Tahapan eksplorasi sendiri diperkirakan membutuhkan waktu 1-6 tahun sehingga dukungan Pemda dalam hal ini amat penting,” katanya.

Dia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya menyatakan dukungan terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan perekonomian setempat termasuk upaya optimalisasi blok Meulaboh.

Namun, ada beberapa permintaan dari setiap Pemkab bagi BPMA dan ONWA Pte. Ltd, seperti pemberdayaan warga lokal dalam kegiatan di blok Meulaboh, serta agar kontraktor dan BPMA memastikan kegiatan tersebut memberi dampak signifikan terhadap kemajuan ekonomi daerah. 

“Bupati menyatakan dukungan untuk kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan oleh ONWA. Hanya saja, mereka meminta agar perusahaan juga memperhatikan peluang kerja bagi warga lokal,” ucapnya. 

Adapun jangka waktu kontrak kerja sama antara pemerintah dengan Conrad Energy Asia di sektor hulu migas ini selama 30 tahun. Pemkab Aceh Barat dan Nagan Raya bersedia menjamin kemudahan perizinan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.

“Pemkab berjanji akan mempercepat perizinan yang dibutuhkan di tingkat daerah. Yang terpenting adalah, perusahaan memperhatikan kearifan lokal dan membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah,” tutur Nasri. 

General Manager ONWA Pte. Ltd Radian Z Hartama menuturkan pihaknya telah mulai melakukan eksplorasi alias pencarian titik-titik sumber cadangan minyak baru di Aceh sejak tahun 2024. Serangkaian studi seperti studi regional, studi petroleum, hingga studi seismic 2D pun telah dilakukan untuk memastikan nilai sumber tersebut.

Di tahun 2025, ONWA akan memulai studi seismic 3D yang dapat mengamati bawah permukaan bumi secara lebih jelas. Pengeboran sumur eksplorasi direncanakan akan dilakukan tahun 2027 mendatang. 

“Setelahnya, di tahun 2028 direncanakan akan dilakukan pembangunan fasilitas produksi dan pengembangan lapangan. Kalau semua sudah terlaksana, kita bisa mulai produksi tahun 2029,” ucap Rahadian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper