Bisnis.com, MEDAN - Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal mengungkap ketertarikan salah satu perusahaan migas (minyak dan gas bumi) asal China untuk menanamkan modalnya di Aceh.
Ketertarikan itu ditunjukkan calon investor dalam Forum Komunikasi Investasi dan Pembangunan Infrastruktur antara Pemerintah Aceh dengan Investor Tiongkok di Jakarta, Senin (3/3/2025) yang diikuti belasan perusahaan asal negeri tirai bambu tersebut.
"PT Star Shine Petroleum menyatakan tertarik untuk berinvestasi di Aceh. Mereka juga berencana akan datang ke Aceh untuk melihat potensi migas di wilayah Aceh," kata Nasri Djalal dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (5/3/2025).
Minat investor untuk menanamkan modalnya di Aceh ini menjadi kabar baik bagi perekonomian. Apalagi, fokus utama pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah ialah untuk mengentaskan kemiskinan.
Nasri Djalal mengatakan, BPMA selaku badan yang ditugaskan khusus untuk mengelola migas Aceh mendukung upaya pemerintah dalam mengajak dan meyakinkan investor berinvestasi di Aceh khususnya di sektor migas.
Dalam forum kemarin, Kepala BPMA yang baru dilantik tersebut bahkan mengundang Direktur Investasi PT Star Shine Petroleum, Stefani Doesdjojo untuk melihat langsung potensi migas di wilayah ini.
Baca Juga
"Kami mengundang Direktur Investasi PT Star Shine Petroleum untuk datang ke Aceh melihat potensi migas di Aceh. Sebagai partner strategis pemerintah, BPMA siap mendukung untuk kepentingan investasi minyak dan gas bumi di Aceh," jelasnya.
Adapun Forum Komunikasi Investasi dan Pembangunan Infrastruktur kemarin bertujuan mempertemukan pemerintah dan pemangku kepentingan di Aceh dengan belasan Investor asal Tiongkok. Agenda yang digelar di Jakarta tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah.
Di hadapan kurang lebih 17 perusahaan calon investor tersebut, Fadhlullah membeberkan keunggulan Aceh baik dari sisi kekayaan sumber daya alam seperti energi, migas, maupun pertanian, hingga letak geografisnya yang strategis.
Wagub Fadhlullah juga menyampaikan serangkaian upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif di wilayah ini. Dia menyebut, visi pemerintahannya dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf ialah meningkatkan kemandirian ekonomi yang didasarkan pada potensi unggulan daerah.
"Salah satu strategi utama kami adalah membangun iklim usaha dan investasi yang dapat menarik para investor untuk mengembangkan usaha mereka di Aceh," ujar Fadhlullah.
Fadhlullah pun mengimbau investor tak ragu untuk menanamkan modal di Aceh. Dia mengatakan Pemprov Aceh terus berkomitmen mendorong kemudahan berinvestasi di wilayah ini.
"Pemprov memberikan kemudahan perizinan investasi, insentif bagi para investor, serta meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung kelancaran bisnis dan investasi," kata Fadhlullah.
Fadhlullah pun berharap pertemuan kemarin menghasilkan kerja sama konkret untuk pembangunan Aceh.