Bisnis.com, PADANG - Pertama kali ikan bilih yang merupakan endemik di Danau Singkarak hasil konservasi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang dilepasliarkan ke Danau Diatas, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.
Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang, Oktoweri mengatakan pelepasan ikan bilih ke Danau Diatas itu merupakan hal pertama kali dilakukan, karena selama ini pelepasan ikan bilih hasil konservasi di Kehati Semen Padang dilakukan ke habitatnya yakni di Danau Singkarak.
“Sebelumnya kami telah banyak melakukan pelepasan ikan bilih di Danau Singkarak. Upaya ini kami lakukan untuk menyelamatkan populasi ikan bilih yang kini mulai berkurang. Sekarang kami bersama Universitas Bung Hatta melakukan terobosan yakni melepaskan ikan bilih ke Danau Diatas,” katanya, Selasa (21/1/2025).
Dia menjelaskan dengan adanya pelepasan ikan ke Danau Diatas itu, diharapkan ikan bilih bisa berkembang dengan baik, karena berada di hamparan danau yang cukup luas.
Sejalan dengan itu, adanya kepedulian Semen Padang terhadap kondisi populasi ikan bilih tersebut, merupakan komitmen PT Semen Padang terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Menurutnya, selain memberikan kontribusi terhadap pelestarian ekosistem, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca Juga
"Kami berharap ikan bilih yang kami lepaskan di Danau Diatas dapat berkembang biak dengan baik, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan nelayan di sekitar danau. Dimana ikan bilih dapat menjadi sumber daya alam yang bernilai tinggi, selain dapat meningkatkan daya tarik wisata dan mendukung ketahanan pangan lokal," ujar Oktoweri.
Untuk diketahui, ikan bilih memiliki potensi reproduksi yang luar biasa. Satu ekor ikan bilih betina dapat menghasilkan hingga 5.000 telur, dan dengan 800 ekor ikan betina dari 1.500 ekor yang dilepas, diperkirakan jumlah ikan bilih yang berkembang biak akan mencapai lebih dari 4 juta ekor.
"Kami berharap upaya konservasi ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Seiring berkembangnya populasi ikan bilih, diharapkan hasil tangkapan nelayan akan semakin melimpah," tambahnya.
Sebelumnya, PT Semen Padang juga telah melepas sekitar 16.000 ekor ikan bilih hasil konservasi ke Danau Singkarak, yang merupakan habitat asli ikan bilih.
“Namun, kali ini perusahaan memilih Danau Diatas sebagai lokasi baru untuk memperkenalkan ikan bilih. Pemilihan ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Bung Hatta yang menunjukkan bahwa Danau Diatas memiliki kondisi yang mendukung untuk pengembangan ikan bilih,” kata dia lagi.
Sementara itu, Prof. Hafrijal Syandri, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, menjelaskan bahwa sebelum pelepasan ikan bilih ke Danau Diatas, pihaknya telah melakukan penelitian mendalam terkait kondisi dan potensi danau tersebut.
Dikatakannya penelitian tersebut tidak hanya mencakup analisis pH air, tetapi juga faktor ekologi lainnya seperti ketersediaan pakan dan relung pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ikan bilih tanpa bersaing dengan ikan lain yang ada di danau.
"Sejak 1,5 bulan lalu, kami telah mencoba melepas sekitar 200 ekor ikan bilih ke dalam keramba di Danau Diatas untuk memantau perkembangannya,” jelas dia.
Hasil dari penelitian itu, ikan bilih tersebut mampu beradaptasi dengan baik, dengan tingkat kematian yang sangat rendah, yakni kurang dari 5 persen.
Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa Danau Diatas memiliki kondisi yang sangat mendukung bagi kelangsungan hidup ikan bilih.