Bisnis.com, BATAM - Sinyal persoalan mulai Menguat dalam pengembangan Bandara Hang Nadim di Batam.
Persoalan ini diduga terjadi karena molornya pembangunan Terminal Dua di bandara berskala internasional tersebut.
Hal tersebut terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara BP Batam dan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI Jakarta baru-baru ini.
Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengatakan Bandara Hang Nadim ini sudah empat tahun bertransformasi dari Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) menjadi konsorsium PT Bandara Internasional Batam (BIB).
"Di dalam konsorsium ini ada Incheon dari Korea Selatan, ada Wijaya Karya (Wika) dan juga Angkasa Pura. Tapi pada praktiknya hari ini, singkatnya kami tak mau bicara masa lalu, tapi bicarakan masa depan," kata Amsakar.
Meski demikian, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang terjadi dalam kerja sama tersebut, tapi ia menegaskan BP Batam akan segera menata ulang kembali proyek pengembangan bandara tersebut.
Baca Juga
"Lebih bagus kita tata ulang soal bandara ini. Makanya kita butuh dukungan pendanaan (penambahan anggaran)," katanya lagi.
Bandara Hang Nadim mulai dikelola oleh PT BIB pada 1 Juli 2022, dengan masa konsesi pengelolaan selama 25 tahun.
Adapun, lingkup pekerjaan PT BIB antara lain pengoperasian dan pengembangan bandara yang meliputi renovasi, perluasan, dan pemeliharaan terminal penumpang eksisting (Terminal Satu), pembangunan terminal penumpang (Terminal Dua), pengelolaan terminal kargo baru, serta pengembangan rencana induk Bandara Internasional Hang Nadim dengan konsep Logistics Aerocity.
Dalam perjalanan, PT BIB kemudian mulai melakukan groundbreaking pembangunan Terminal II pada 30 Mei 2024.
Terminal ini nanti akan diprioritaskan untuk melayani rute internasional seperti Korea Selatan dan keberangkatan haji serta umrah.
Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp2,4 triliun, dari total keseluruhan investasi sebesar Rp6,9 triliun.
Direktur Utama (Dirut) PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan terminal ini akan selesai dalam dua tahun, sekitar tahun 2026.
"Investasi tahap pertama Rp2,4 triliun. Terminal Dua dibangun dengan luas 50.000 meter persegi. Dapat menampung tempat parkir baru, serta penambahan apron untuk 10 pesawat," katanya.
Selanjutnya mulai terjadi kendala saat Agustus 2024, dimana Pikri menjelaskan bahwa pengembangan terminal terkendala persoalan Detail Engineering Design (DED) yang tak kunjung selesai.
Sejatinya rencana perampungan DED seyogyanya pada bulan Agustus 2024.
"DED-nya belum disetujui tim engineering dari proyek ini, sehingga sedikit tertunda," katanya saat itu.
Menurut Pikri, persoalan tersebut terkait masalah teknis dan detal desain.
"Kami akan percepat prosesnya," imbuhnya.
DED ditargetkan rampung pada akhir bulan Agustus 2024. Menurut Pikri, pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim berbeda dengan proyek pembangunan lainnya, karena melibatkan perusahaan dari Korea.
Proyek pengembangan Terminal Dua kemudian tidak diketahui bagaimana kelanjutannya hingga Pikri kemudian digantikan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Dirut PT BIB Annang Sethia Budi pada Mei 2025.
Kepala Biro Umum BP Batam Muhammad Taofan mengatakan BP Batam akan segera melakukan kajian ulang terkait perjanjian kerja sama dengan PT BIB.
Hal tersebut menyusul sejumlah proyek yang belum dijalankan PT BIB, diduga proyek Terminal Dua merupakan salah satunya.
"Kami akan kaji ulang atas perjanjian-perjanjian dengan tenant (PT BIB) yang sampai sekarang masih tertunda dan belum berjalan," katanya di Batam, Selasa (15/7/2025).
Menurut Taofan, sudah ada perjanjian dengan PT BIB dimana tertuang kewajibannya, yang seharusnya sudah dilaksanakan sejak jauh-jauh hari.
"Garis besarnya, ada beberapa proyek yang tertuang dalam perjanjian itu, dan itu menjadi perhatian pimpinan tentunya dari perjanjian itu," ungkapnya.
Sementara itu, Pjs Dirut PT BIB Annang Sethia Budi mengatakan pembangunan Terminal Dua dijadwalkan mulai tahun depan.
Pembangunan Terminal Dua merupakan kewajiban utama dari hasil tender kerja sama BIB dan BP Batam.
"Komitmen kami yaitu pertama renovasi Terminal Satu, membangun terminal baru (Terminal Dua), terminal kargo baru, serta peningkatan trafik dan rute penerbangan internasional dan domestik," ujarnya.
Renovasi Terminal 1 telah dilakukan pada lobi keberangkatan, area check-in, security checkpoint, ruang tunggu, area klaim bagasi, dan lobi kedatangan.
"Peningkatan fasilitas ini dilakukan untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi penumpang dan kami yakin sudah bisa dirasakan," katanya lagi.
Meski pembangunan fisik Terminal Dua belum dimulai, Annang menegaskan groundbreaking telah dilakukan. Pembangunan dijadwalkan akan dimulai pada 2026.
"Kami terus berkoordinasi dengan direktorat baru BP Batam agar pembangunan bisa segera dimulai sesuai target," ungkapnya.
Terminal kargo baru juga sedang diupayakan agar segera beroperasi untuk mendukung aktivitas logistik.
"Jika terminal kargo baru sudah siap, terminal kargo lama bisa kami bongkar, dan lokasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan Terminal 2," pungkasnya.