Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) melaporkan jumlah cadangan beras saat ini di seluruh gudang mencapai 100.000 ton.
Pemimpin Bulog Wilayah Sumsel Babel, Rasiwan mengatakan dengan jumlah ketersediaan saat ini, pihaknya memastikan kebutuhan beras di wilayah itu hingga akhir 2025 dalam kondisi aman.
“Jadi tidak perlu khawatir, untuk stok kita sudah sangat cukup,” katanya, dikutip Selasa (15/7/2025).
Dia menerangkan, cadangan beras yang saat ini dikelola Bulog merupakan hasil penyerapan dari produksi petani Sumsel.
Adapun sejak awal tahun hingga saat ini, pihaknya telah melakukan penyerapan beras dengan jumlah mencapai 112 ribu ton atau setara 78% dari target yang ditetapkan.
Rasiwan juga menerangkan, beras yang tersedia itu akan digelontorkan untuk dua program yakni Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan juga program bantuan pangan.
Baca Juga
“Jadi kedua untuk program SPHP dan bantuan pangan ini berasnya dari hasil penyerapan langsung petani di Sumsel,” tuturnya.
Pada tahun ini, alokasi beras SPHP di wilayah Sumsel Babel mulai dilakukan sejak 12 Juli hingga akhir Desember 2025.
Sedangkan untuk bantuan pangan, beras akan dialokasikan untuk periode Juni dan Juli yang dilaksanakan dalam satu kali penyaluran.
“Bantuan pangan sesuai amanah pemerintah kita salurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah 10 kilogram per bulan. Sehingga untuk dua bulan, setiap KPM menerima 20 kilogram,” jelasnya.
Rasiwan juga menekankan bahwa kedua program ini ditunjukkan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pangan. Serta dalam rangka menjaga stabilisasi harga beras yang cenderung naik beberapa waktu ini.
“Harapan kita untuk bantuan pangan juga bisa dilanjutkan lagi, karena ini sangat membantu masyarakat di tengah harga beras yang naik,” pungkasnya.