Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Kuantitas Ekspor, Sumbar Kembangkan Budi Daya Ikan Gariang

Pangsa pasar ikan garing telah menembus pasar internasional yakni ke Malaysia dan bahkan ikan gariang di Sumbar telah cukup sering diekspor.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatra Barat terus mendorong pengembangan budi daya ikan gariang (semah) di berbagai daerah untuk meningkatkan kuantitas ekspor.

Kepala DKP Sumbar Reti Wafda mengatakan pangsa pasar ikan garing telah menembus pasar internasional yakni ke Malaysia dan bahkan ikan gariang di Sumbar telah cukup sering diekspor.

"Kami melihat potensi ekspor ikan garing ini besar. Makanya perlu didorong produktivitasnya, sehingga ekspor secara jumlah atau kuantitas bisa meningkat," katanya, Kamis (14/11/2024).

Dia menjelaskan dukungan dari DKP untuk pembudidaya ikan garing ini dapat dilihat tahun 2023 lalu, dimana Pemprov Sumbar telah mendistribusikan bantuan bibit ikan sebanyak 300.000 ekor bagi 30 kelompok. 

"Rata-rata, komposisi satu paket bantuan itu berisikan sebanyak 10 ribu bibit ikan," jelasnya.

Kemudian salah satu Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) yang menerima manfaat dari bantuan bibit ikan garing dari DKP Sumbar tahun 2024 adalah Pokmaswas aliran sungai Batang Tapakis Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. 

Ada sebanyak 16.000 bibit ikan garing dilepas di aliran sungai tersebut pada awal juli lalu, dan sebanyak empat korong terlibat dalam aktivitas budi daya ikan gariang di aliran sungai Batang Tapakis tersebut. 

Empat korong tersebut yakni, Korong Simpang Tigo, Simpang Ampek, Palembayan dan Batang Tapakis. Seluruh Korong tersebut merupakan daerah-daerah yang berada di sepanjang aliran sungai Batang Tapakis.

Selanjutnya sepanjang tahun 2024, sekitar 20 kelompok pengawas masyarakat di 20 nagari/desa se-Sumbar memperoleh bantuan bibit ikan garing.

"Jumlahnya beragam, disesuaikan dengan besaran pengajuan dan hasil evaluasi dari dinas terkait," ungkapnya.

Menurutnya bantuan tersebut bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan di daerah, agar peruntukannya tepat sasaran, maka bantuan itu hanya didistribusikan pihaknya kepada Pokmaswas yang mengajukan permintaan kepada DKP Sumbar.

Dikatakannya nanti bantuan bibit tersebut, dilepas pada beberapa aliran sungai sebagai ikan larangan yang dikelola langsung oleh kelompok pengawas masyarakat (Pokmaswas) setempat. 

"Ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah," ujarnya.

Reti juga menjelaskan alasan dibalik dipilihnya ikan gariang atau semah sebagai varian bantuan itu disebabkan karena ikan garing memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berpotensi menjadi komoditas ekspor.

"Kenapa garing, karena kita ingin masyarakat bisa mendapatkan hasil yang lebih saat panen. Itu penting, agar dampak dari bantuan ini betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua Pokmaswas Nagari Sintuak, Martoni mengatakan dalam manajemen pengelolaan budi daya, masing-masing korong menunjuk perwakilannya sebanyak 5 orang untuk menjadi anggota kelompok, karena total Korong di sekitar aliran sungai tersebut ada empat maka total anggotanya menjadi 20 orang.

"Mereka yang mengelola, terlibat mulai dari pemberian pakan ikan, hingga pengawasan ikan di sungai tersebut. Masyarakat dilarang untuk menangkap ikan, sebelum datangnya masa panen,” ungkap dia.

Martoni menyebut dirinya sangat bersyukur dengan adanya program pemerintah yang melibatkan masyarakat secara langsung, selain akan berdampak secara ekonomi, menurutnya ini bagus karena membuat masyarakat merasa terlibat dalam pembangunan daerah.

Terkait dengan rencana pemanfaatan hasil budi daya ikan garing di Batang Tapakis, dia mengaku pihaknya belum merumuskan akan digunakan untuk apa. Namun menurutnya, tidak akan jauh dari kepentingan sosial kemasyarakatan.

"Bisa saja saat panen nanti kami akan menggelar mancing bersama, dengan besaran insert sejumlah tertentu. Pemanfaatan seluruh hasilnya, akan dimusyawarahkan kembali dengan keempat korong,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper