Bisnis.com, PESISIR SELATAN — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melihat potensi pangsa pasar ikan kerapu masih menjanjikan namun kondisi yang terjadi di Sumbar pembudi daya ikan kerapu malah berkurang.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar Noviyanti mengatakan untuk saat ini panen ikan kerapu baru bisa dilakukan sekali dalam setahun dengan hasil panen berkisar sekitar 20 ton.
"Peluang ekspor sangat besar untuk dapat dipenuhi, sehingga fasilitasi dan pembinaan terhadap kelompok pembudi daya menjadi hal yang terus difokuskan oleh Pemprov Sumbar," katanya, Selasa (16/1/2024).
Dia menjelaskan saat ini ada sekitar 20 kelompok pembudi daya kerapu yang aktif di Sumbar. Bila dibandingkan sebelumnya, jumlah pembudi daya ikan kerapu terbilang banyak.
Akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 melanda Sumbar, membuat banyak pembudi daya ikan kerapu yang sebelumnya berstatus aktif, dan kini di saat pandemi Covid-19 telah dinyatakan telah berakhir oleh pemerintah pusat, membuat pembudi daya ikan kerapu jadi menurun atau berkurang.
"Kami melihat, jumlah kelompok pembudi daya ini perlu terus ditambah, sehingga waktu dan hasil panen juga lebih meningkat. Sebab, pasar sangat terbuka untuk menampung hasil panen tersebut," ujarnya, usai melihat panen ikan kerapu di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan.
Baca Juga
Salah seorang pengusaha pengumpul dan pembina kelompok pembudi daya ikan kerapu di Pesisir Selatan Adi mengatakan bicara soal masa panen, agar bisa dilakukan lebih sering, karena kebutuhan pasar yang sangat besar terhadap ikan kerapu, terutama sekali pasar internasional.
"Kami berharap panen bisa dilakukan sesering mungkin, bisa dua atau tiga kali setahun. Sebab, kebutuhan pasar sangat tinggi dan itu bisa kita isi. Semoga fasilitasi Pemprov kepada masyarakat pembudi daya makin meningkat, sehingga panen juga bisa lebih banyak," harap Adi.
Melihat kondisi ini, Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap, ke depan semakin banyak terbentuk kelompok masyarakat pembudi daya ikan, mengingat begitu besarnya potensi sektor perikanan Sumbar.
Mahyeldi mengatakan potensi perikanan di Sumbar sangat besar, baik di laut maupun ikan tawar. Untuk itu, Pemprov Sumbar terus menjadikan sektor perikanan fokus untuk menggerek perekonomian masyarakat dan kesejahteraan nelayan. "Caranya, dengan terus memfasilitasi pembibitan dan bantuan peralatan untuk kelompok pembudidaya ikan," ucapnya.
Menurutnya dengan semakin banyak kelompok pembudi daya ikan sehingga kebutuhan pasar dunia dapat terisi maksimal oleh hasil panen ikan kerapu di Sumbar. "Pemprov Sumbar sendiri akan terus berupaya memfasilitasi bibit, peralatan, hingga membantu proses penjualan hasil panen ikan," tegasnya.
Dia menilai kebutuhan dunia terhadap ikan kerapu sangat tinggi. Bukan kerapu saja, tapi juga ikan hias, lobster, dan lain sebagainya. "Ini kebutuhan yang bisa kita penuhi sebenarnya. Sebab, potensi kelautan kita di Sumbar ini sangat besar," sebut Mahyeldi.