Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda di Sumbar Cari Solusi soal Penurunan Populasi Ikan Endemik Bilih

Solusi dari kondisi penurunan populasi ikan bilih perlu untuk segera ditangani, sehingga ikan endemik tersebut tidak punah seiring tahun demi tahun berlalu.
Ikan bilih/Bisnis
Ikan bilih/Bisnis

Bisnis.com, BATUSANGKAR - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama Pemprov Sumatra Barat kembali menyoroti kondisi ikan bilih yang menjadi ikan endemik di Danau Singkarak karena kini mengalami penurunan populasi.

Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University Yonvitner mengatakan solusi dari kondisi penurunan populasi ikan bilih itu perlu untuk segera ditangani, sehingga ikan endemik tersebut tidak punah seiring tahun demi tahun berlalu. 

"Kondisi kini yang bisa dilakukan adalah restocking ikan bilih dan program itu bisa berjalan bila ada kerjasama berbagai pihak," katanya, Jumat (18/7/2025).

Dia menyampaikan kegiatan penangkapan ikan bilih yang telah berlangsung lama, tentu juga berpengaruh terhadap produksi. Melihat pada tahun 2006 penurunan populasi sudah terlihat sekitar 4,74% per tahun. 

Menurut data yang tercatat, produksi ikan bilih tertinggi berada pada tahun 2013 yaitu sebanyak 970,072 ton per tahun dan kemudian mengalami penurunan total produksi sejak tahun 2015 yaitu 680,58 ton per tahun.

Menurutnya penurunan hasil produksi ikan bilih tersebut membuktikan populasi di Danau Singkarak yang mulai terancam dan menuju kepunahan dengan status penangkapan berlebih (overfishing). 

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan partisipasi dan keterlibatan berbagai pihak dalam pelestarian dan pemanfaatan ikan bilih.

Wakil Bupati Ahmad Fadly mengatakan dengan adanya kepedulian berbagai pihak termasuk dari perguruan tinggi dan peneliti lainnya, diharapkan dapat melestarikan kembali ikan bilih yang merupakan ikan endemik danau Singkarak dari kepunahan. 

"Pemerintah sangat konsen bagaimana ke depannya ikan bilih kembali lestari dan terhindar dari kepunahan, sehingga ikan endemik danau Singkarak yang bergizi ini kembali menjadi primadona dan salah satu pangan pilihan di masa depan," tegasnya.

Dia menegaskan Pemkab Tanah Datar bersama OPD terkait dan Wali Nagari/Kepala Desa sangat mendukung langkah restocking ikan bilih itu, dan akan selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga ekosistem ikan bilih.

Dia berharap dengan adanya rapat bersama itu dapat menjaga perkembangan endemik ikan bilih di Danau Singkarak, karena sangat berdampak besar terhadap kelangsungan perekonomian dan ketahanan pangan masyarakat kedepannya.

Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan ikan bilih satu satunya di dunia yang mempunyai nilai endemik tersendiri dan alami karena itu harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya dan diharapkan pihak terkait dapat melakukan gerak cepat untuk menyelamatkan penanganan terkait populasi ikan bilih. 

“Ikan bilih ini di satu sisi memiliki nilai ekonomi tinggi, ikan ini menjadi target tangkapan utama oleh masyarakat sekitar danau," ujarnya.

Dia menyatakan karena nilai jual yang beragam, pengolahan dari ikan bilih tentunya harus memperhatikan kelestarian dan keberlanjutannya. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan, pengendalian sampah, melakukan sosialisasi dan kesadaran masyarakat, sehingga ikan bilih ini bisa berkembang biak dengan baik. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro