Bisnis.com, PEKANBARU -- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan disrupsi digital, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memperkuat strateginya untuk menghadapi perubahan ini.
Manajer IT Infrastruktur Operasional PHR Elan Kusuma Kurniawan menyebut disrupsi digital tidak perlu ditakuti, namun harus dihadapi dengan kesiapan dan strategi yang matang.
“Disrupsi digital adalah bagian dari masa depan, dan ke depannya, peran manusia sebagai prompt engineer akan semakin penting. Semua proses bisnis di PHR tetap melibatkan elemen manusia, namun dengan bantuan AI, kesalahan dapat diminimalisir secara signifikan,” ungkap Elan dalam event Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 di Universitas Riau, Rabu (25/9/2024).
Di era disrupsi ini, menurutnya, tantangan terbesar adalah bagaimana memimpin diri sendiri dan bekerja sama dalam keberagaman. Kolaborasi menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam konteks disrupsi teknologi.
Salah satu contoh besar disrupsi yang dialami PHR adalah transisi dari operator lama ke PHR di tengah pandemi COVID-19 pada 2020. Saat itu, PHR harus mengelola produksi minyak sebanyak 158.000 barel per hari, yang setara dengan 25% produksi nasional.
Elan menegaskan salah satu aspek penting dalam menghadapi disrupsi digital adalah pemahaman mendalam terhadap bidang masing-masing.
Baca Juga
"Meskipun AI memegang peranan penting, keahlian di berbagai domain tetap diperlukan. AI tidak dapat berfungsi tanpa pemahaman yang mendalam tentang industri, sehingga penguasaan ilmu di bidang masing-masing sangat dibutuhkan," jelasnya.
Dia mengakui PHR terus memperkuat posisinya di tengah disrupsi dengan memanfaatkan teknologi canggih, termasuk AI, untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi dalam operasional perusahaan. Kolaborasi antar tim juga menjadi fokus utama dalam menjaga kelangsungan bisnis di era yang penuh perubahan ini.
Adapun Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 di Universitas Riau didukung oleh Astra International, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Bank Nagari, Wondr by BNI, Energi Mega Persada (EMP), PLN UIP Sumbagteng, PT Riau Petroleum (Perseroda), PT Bumi Siak Pusako (BSP), PTPN IV Regional III, PT Semen Padang, dan Telkomsel.