Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Riau Petroleum (Perseroda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau yang mengelola Participating Interest (PI) 10% sektor migas, mengalami perkembangan pesat sejak dipimpin oleh Husnul Kausarian sebagai Direktur.
Dengan semangat pantang menyerah dan visi yang jelas, Husnul membawa Riau Petroleum keluar dari kondisi sulit hingga menjadi salah satu BUMD dengan pendapatan terbesar di Indonesia.
Husnul, yang juga merupakan profesor termuda di bidang geologi di Indonesia, lahir di Dumai dari keluarga sederhana dengan orang tua yang berasal dari Sei Pakning dan Siak. Pendidikan yang diperoleh dari orang tuanya, yang bekerja sebagai guru, menjadi landasan kuat bagi perjalanan hidup dan kariernya.
"Saya belajar dari pelajaran orang tua saya, bahwa kesederhanaan adalah kunci. Di tahun 2011 misalnya saya menaklukkan Pekanbaru merantau dari Dumai, itu ongkos dengan menggunakan motor hanya Rp20.000 dengan harga bensin saat itu Rp4.500, namun dari situ saya memahami bagaimana mengelola tantangan yang ada dengan baik," ujarnya saat mengisi materi di event Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 di Universitas Riau, Rabu (25/9/2024).
Tantangan dan situasi sulit juga dihadapinya pada saat mulai memimpin Riau Petroleum pada 27 Juli 2021 silam, dimana kala itu perusahaan berada dalam kondisi yang sangat sulit.
"Ketika saya memulai di Riau Petroleum, kami hanya punya utang dan modal setoran sudah habis. Tidak ada pegawai, ibaratnya kendaraan saja kalau tidak ada bensin ya tidak jalan apalagi ini perusahaan tidak ada modal, ditambah lagi diperparah saat itu adalah saat pandemi COVID-19, kondisi perusahaan sangat parah," jelasnya.
Dia mengakui pada titik tersebut, Riau Petroleum mengalami kerugian sebesar Rp2,9 miliar. Namun, dengan kerja keras dan adanya ketentuan pemerintah yang mendukung, Husnul berhasil membalikkan keadaan.
Di akhir 2023, Riau Petroleum berhasil mencatatkan keuntungan positif sebesar Rp3,5 triliun, terutama dari pengelolaan PI 10% yang berdampak positif bagi masyarakat Riau.
"Distribusi PI 10% ini sudah dirasakan manfaatnya di lima kabupaten terbesar, yaitu Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Kampar, dan Rokan Hulu," tambah Husnul.
Dengan keberhasilan itu, kini Riau Petroleum menjadi BUMD dengan PI 10% terbanyak di Indonesia, serta mencatatkan pendapatan yang besar.
Husnul menekankan bahwa kunci keberhasilan perusahaan terletak pada konsistensi dan komitmen. "Poin pentingnya adalah harus konsisten dan memiliki komitmen. Tanpa konsistensi dalam menjalankan rencana, kita tidak akan mencapai tujuan," ujarnya.
Pengalaman Husnul Kausarian memimpin Riau Petroleum menunjukkan bagaimana semangat dan tekad yang kuat mampu membawa perusahaan dari kondisi sulit hingga mencapai kesuksesan luar biasa.
Bagi Husnul, pencapaian ini bukanlah sekadar hasil dari upaya individu, tetapi juga kontribusi dari tim yang solid serta dukungan pemerintah dalam mendorong perkembangan sektor energi di Riau.
Dengan pencapaian tersebut, Riau Petroleum kini menjadi salah satu contoh sukses bagaimana perusahaan daerah dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
Adapun Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 di Universitas Riau didukung oleh Astra International, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Bank Nagari, Wondr by BNI, Energi Mega Persada (EMP), PLN UIP Sumbagteng, PT Riau Petroleum (Perseroda), PT Bumi Siak Pusako (BSP), PTPN IV Regional III, PT Semen Padang, dan Telkomsel.