Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar Mengendalikan Inflasi dari Tanah Datar

Tanah Datar menjalankan strategi pemenuhan kebutuhan pangan di wilayahnya sebelum menjual surplus produksi ke provinsi tetangga.
Ilustrasi petani melakukan bajak sawah./Bisnis - Paulus Tandi Bone
Ilustrasi petani melakukan bajak sawah./Bisnis - Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, PADANG -- Tanah Datar menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Sumatra Barat yang meraih predikat terbaik dalam pengendalian inflasi di wilayah Regional Sumatra. Penghargaan ini diberikan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Bupati Tanah Datar, Eka Putra, pada Juni 2024. Ini merupakan penghargaan kelima yang diterima Kabupaten Tanah Datar atas upaya pengendalian inflasi.

Bupati Eka Putra mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari komitmen dan kerja sama berbagai pihak yang didukung oleh inovasi dan anggaran yang tepat. "Pengendalian inflasi di Tanah Datar dapat terjaga berkat pemantauan harga yang konsisten mulai dari tingkat petani hingga pasar, serta pemetaan produktivitas yang serius, khususnya pada tanaman padi dan hortikultura," ujar Eka dalam keterangan resminya pada Minggu (1/9/2024).

Wilayah Tanah Datar memiliki 53.907 hektar lahan padi dengan produksi mencapai 306.000 ton per tahun. Selain itu, terdapat juga tanaman hortikultura seperti cabai merah, bawang merah, dan sayur-sayuran lainnya yang produksinya mencapai puluhan ribu ton per tahun. Salah satu varietas unggulan bawang merah, Sumbu Marapi, diproduksi di kawasan ini dengan jumlah mencapai 4.000 ton per tahun dari luas lahan 400 hektar.

Eka menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas agar Tanah Datar mampu mencapai surplus produksi. "Kami memiliki program inovasi seperti bajak sawah gratis yang bertujuan untuk membantu petani dalam memulai masa tanam padi tanpa beban biaya besar," jelasnya.

Program ini melibatkan Pemkab yang menanggung biaya upah pekerja dan bahan bakar untuk traktor, sementara alat traktornya disediakan oleh kelompok tani.

Pemkab Tanah Datar juga meluncurkan empat program unggulan yang mendukung sektor pertanian, yaitu subsidi pupuk, asuransi tani dan sapi, perbaikan jaringan irigasi, serta bajak sawah gratis. Program-program ini dirancang berdasarkan aspirasi masyarakat yang disampaikan saat kunjungan lapangan.

"Melalui komitmen dan kerja sama yang kuat, Tanah Datar berhasil menjadi daerah terbaik dalam pengendalian inflasi di Regional Sumatra selama lima tahun berturut-turut," ujar Eka.

Dia juga menyoroti pentingnya menjaga kebutuhan pangan di dalam daerah sebelum menjual surplus produksi ke provinsi tetangga seperti Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan terjaga dan petani mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih besar.

Meskipun Tanah Datar mengalami bencana alam pada Mei 2024 yang merusak 412 hektar lahan pertanian, Eka optimis produksi pertanian tetap surplus berkat inovasi dan dukungan anggaran yang tepat dari pemerintah. Upaya pemulihan lahan yang terdampak bencana juga telah direspon cepat oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang siap membantu perbaikan irigasi yang rusak.

"Fokus kami adalah memastikan kebutuhan dalam daerah terpenuhi terlebih dahulu, dan dengan menjaga produktivitas, kesejahteraan petani akan terus meningkat," pungkas Eka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper