Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah UMKM: Vanny Ulos Cuan Dolar dari Jualan Online hingga ke AS

Sukses ekspansi ke AS, simak perjalanan bisnis Vanny Ulos yang bisa cuan dolar dari jualan online
Vanny Situmeang, pedagang ulos dari Sipoholon, Tarutung, Tapanuli Utara menunjukkan satu set tenun ulos dan mandar Tarutung motif Sibolang Rasta di tokonya kepada Tim Jelajah Jurnalistik Bisnis Indonesia dalam agenda Ekspedisi UMKM Champion Sumut 2024, Tapanuli Utara, Minggu (9/6/2024). Bisnis/Delfi Rismayeti
Vanny Situmeang, pedagang ulos dari Sipoholon, Tarutung, Tapanuli Utara menunjukkan satu set tenun ulos dan mandar Tarutung motif Sibolang Rasta di tokonya kepada Tim Jelajah Jurnalistik Bisnis Indonesia dalam agenda Ekspedisi UMKM Champion Sumut 2024, Tapanuli Utara, Minggu (9/6/2024). Bisnis/Delfi Rismayeti

Bisnis.com, Tapanuli Utara - Media sosial semakin mempermudah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam berjualan lintas negara yang berpotensi meningkatkan pendapatan mereka dari pertukaran mata uang asing.

Vanny Situmeang, pedagang Ulos di Sipoholon, Tarutung, Tapanuli Utara yang selama ini memanfaatkan media sosial Tiktok dan Facebook untuk berjualan ulos Batak mengaku kerap mendapat pesanan dari pembelinya di Singapura hingga Amerika.

Hal itu membuat transferan valuta asing (valas) berupa dolar dari transaksi penjualan wastra khas Suku Batak mengalir ke rekening Vanny.

"Dalam seminggu itu paling tidak ada satu pembeli dari luar negeri yang memesan ulos [dagangan] saya. Biasanya dari Singapura, pernah juga dari Amerika. Mereka tau [kalau saya jualan ulos] dari live Tiktok atau Facebook yang sering saya lakukan," ujar Vanny kepada Tim Jelajah Jurnalistik Bisnis Indonesia dalam agenda Ekspedisi UMKM Champion Sumut 2024 di tokonya di Tarutung, Minggu (9/6/2024).

Vanny Situmeang semula adalah seorang partonun atau penenun Ulos dari Sipoholon, Tarutung. Melihat prospek cerah dari berbisnis ulos, sejak 2017 ia memulai usaha jual beli ulos dan mandar dengan membuka sebuah toko kecil di pinggir jalan Sipoholon.

Ulos yang dijual Vanny ia serap dari ratusan penenun di berbagai daerah di Tarutung, bahkan hingga ke sekitaran Danau Toba. Dalam sekali transaksi dengan penenun ulos, ia mengaku bisa menghabiskan modal lebih dari Rp20 juta.

Namun, modal itu bisa kembali dalam sekejap lantaran Vanny tak hanya diam menunggu pembeli datang. Ia aktif berjualan melalui Tiktok dan Facebook yang memiliki fitur live streaming dari toko kecilnya.

Dengan harga jual ulos yang berkisar Rp500 ribu hingga Rp7 juta, dalam seminggu rata-rata omzet yang didapat Vanny mencapai Rp50 juta.

Vanny mengaku tidak kesulitan menjual ulosnya kendati kain khas Batak ini terkenal sebagai wastra dengan harga yang cukup tinggi. Keunikan motif dan warna apik dari pewarna alam yang ia tawarkan disebutnya jadi keunggulan.

Untuk menarik pelanggan, Vanny bahkan membuka sistem custom, di mana pembeli bisa memesan motif Batak yang ia inginkan agar lebih eksklusif.

"Biasanya motif saya desain sendiri, lalu motif itu saya serahkan bersama benangnya ke penenun. Jadi, saya bayar jasanya mereka. Tapi selain itu, nggak jarang juga saya membeli kain [ulos] yang sudah jadi dari para penenun," jelas Vanny.

Terbantu dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri

Mengingat belanja ulos yang membutuhkan biaya besar, sejak 2015 Vanny mengandalkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk mendukung bisnis ulosnya. Dia menjadi Nasabah KUR Bank Mandiri dengan pinjaman pertama senilai Rp50 juta.

"Saya terbantu sekali dengan KUR dari Mandiri ini. Lebih ringan [bunganya]. Ini sudah yang ketiga setelah sebelumnya pinjam Rp50 juta, lalu Rp200 juta, lalu sekarang Rp300 juta yang akan selesai bulan September nanti. Sebelumnya saya pakai pinjaman rekening koran," tutur Vanny Situmeang.

Perempuan berusia 40 tahun ini mengaku tengah merencanakan pengembangan usahanya dengan memperluas toko ulos yang ia punya. Guna menggaet lebih banyak pelanggan, perempuan asli Tarutung ini juga berharap dapat mengikuti pameran-pameran di kota-kota besar.

"Saya berharap bisa lebih sering ikut pameran. Tahun depan juga rencananya saya mau memperluas toko ini biar orang-orang yang datang kemari lebih nyaman. Rencana mau pinjam lagi dari Bank Mandiri Rp500 juta," kata dia. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper