Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menaruh harapan yang besar kepada Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi) dalam memacu ekspor kuliner terlezat di dunia yakni rendang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan seiring telah dikukuhnya Hipermi Sumbar hingga ke tingkat kabupaten dan kota merupakan sebuah upaya dari pemerintah daerah memberi ruang kepada industri pengolahan rendang di Sumbar bisa berdaya saing tinggi kedepannya.
"Hipermi kami harapkan tidak hanya bicara soal pasar dalam negeri, tapi didorong bisa mengisi pasar dunia, dengan cara mengekspor rendang," katanya, Rabu (24/4/2024).
Alasan gubernur perlu bagi Hipermi melahirkan rendang yang bermutu dan layak di ekspor, karena rendang merupakan produk lokal yang memiliki potensi yang sangat besar untuk diperluas pangsa pasarnya.
Apalagi rasa rendang tidak lagi menjadi selera khusus bagi masyarakat di Sumbar saja, tapi rasa rendang juga cocok dan teruji lezatnya bagi selera orang luar negeri.
"Bicara soal rasa, rendang nomor satu. Semua orang suka dengan rendang, dan hal itu merupakan potensi besar untuk bisa menjangkau pangsa pasar lebih luas dan tak terbatas pasar dalam negeri saja," ujarnya.
Baca Juga
Mahyeldi melihat dengan adanya Hipermi dan diharapkan bisa memicu ekspor rendang ke berbagai negara di dunia, artinya pelaku usaha rendang telah memiliki peran penting bagi perekonomian Sumbar.
Menurutnya hal tersebut juga bersamaan dengan program Pemprov Sumbar yang melakukan pendampingan produksi, pendampingan pemasaran, dan strategi bisnis yang memadai sehingga usaha rendang di Sumbar memiliki daya saing yang kuat.
Untuk itu, dengan telah adanya Hipermi di Sumbar, kata Mahyeldi, diyakini akan menaikkan kelas UMKM dan industri rendang Minangkabau dari lokal bisa mencapai pasar luar negeri.
"Saya melihat jalan menggenjot ekonomi dari ekspor rendang ini terbuka bagus. Karena ada peluang dan potensi yang besar untuk memperluas pasar, meningkatkan mutu produk, dan mempromosikan kekayaan kuliner randang ke tingkat nasional maupun internasional," sebutnya.
Gubernur menyebutkan bicara soal ekspor rendang, sebelumnya pengusaha rendang di Sumbar juga telah mengekspor dalam bentuk bumbu rendang ke kawasan Eropa.
Sehingga melalui peran Hipermi nantinya, diharapkan dapat meningkatkan angka ekspor serta mendorong kemajuan dan perkembangan ekonomi melalui pengolahan industri rendang.
Ketua Hipermi Sumbar Fibrianti Takarina mengatakan dalam kondisi saat ini Hipermi menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari para petani sehingga bisa memproduksi rendang dengan cita rasa yang terbaik.
Sejauh ini di Hipermi sudah tergabung 67 pengusaha rendang yang berada di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, mulai dari pengusaha besar sampai pengusaha kecil.
Hal tersebut turut disambut baik oleh Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah HG. Menurutnya rendang adalah komoditi yang bagus dan memiliki potensi pasar secara global.
"Randang bisa diekspor karena sudah banyak diminati di berbagai negara dan bisa tahan sampai satu tahun. Jadi yang perlu dipersiapkan standarisasi ekspornya," ujarnya.