Bisnis.com, BATAM - Kinerja penerimaan pendapatan negara pada kuartal I/2024 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh sebesar 20,15% (yoy).
Kenaikan tersebut didorong oleh penerimaan perpajakan, yang menyumbang Rp 2,2 triliun atau sebesar 77,88% dari total pendapatan negara.
"Selain itu, juga didorong oleh penerimaan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tumbuh 145,62%. Sehingga untuk Maret saja, total pendapatan negara tumbuh 4,93%," kata Kepala Bea Cukai (BC) Batam, Rizal dalam konferensi pers resmi di Tanjungpinang, Rabu (24/4/2024).
Rizal menegaskan kinerja positif tersebut didukung oleh kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan, khususnya pada Kelompok Lapangan Usaha (KLU) industri pengolahan.
Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kuartal I/2024 meningkat pesat sebesar 49,22%.
Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan dari empat Badan Layanan Umum (BLU), serta kenaikan aktivitas penerimaan dari bea lelang dan piutang negara yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Batam.
Baca Juga
Dari sisi belanja APBN, total belanja di Kepri telah terealisasikan sebesar Rp3.459,78 miliar atau 19,68% dari total pagu anggaran, dan mampu tumbuh sebesar 22,8% (yoy). Selanjutnya, Transfer ke Daerah (TKD) telah terealisasi sebesar Rp1.953,35 miliar (24,29% dari pagu), tumbuh 6,49% (yoy).
Salah satu komponen yang menunjang penerimaan negara di Kepri, yakni kinerja penerimaan Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam, dimana realisasi penerimaan BC Batam sampai dengan 31 Maret 2024 sudah mencapai Rp98,42 miliar atau 14.92% dari target tahunan 2024 sebanyak Rp659,45 miliar.
Penerimaan paling besar per 31 Maret 2024 berasal dari bea masuk sebesar Rp79,01 miliar, selanjutnya dari penerimaan cukai sebesar Rp10,43 miliar serta penerimaan bea keluar sebesar Rp8,97 miliar.
"Wilayah kerja BC Batam merupakan kawasan bebas, yang didesain untuk mendorong kemajuan perdagangan, investasi dan kegiatan inovasi teknologi," pungkasnya.(K65)