Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DJPb Catat Kinerja APBN 2024 di Sumbar Tumbuh Positif pada Momentum Pemilu

Kinerja penerimaan maupun belanja APBN di Sumatra Barat tercatat mengalami tren positif di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024.
Kepala Kanwil DJPb Sumbar Syukriah HG. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Kepala Kanwil DJPb Sumbar Syukriah HG. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatra Barat mencatat kinerja penerimaan maupun belanja APBN di daerah itu tercatat mengalami tren positif di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024.

Kepala Kanwil DJPb Sumbar Syukriah HG mengatakan kinerja yang positif itu dapat dilihat dari realisasi APBN sampai dengan 31 Januari 2024 yang tercatat sebesar Rp657,76 miliar atau 8,04% terhadap target APBN 2024.

"Jadi terjadi pertumbuhan sebesar 23,53% dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya," kata dia, Kamis (29/2/2024).

Sejalan dengan hal tersebut, belanja negara juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 49,97% atau senilai Rp932,51 miliar. 

Dimana secara nominal tercatat realisasi komponen pendapatan terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp517,25 miliar atau 7,67% dari target dan tumbuh sebesar 8,63% (yoy). 

Menurutnya peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan positif pada komponen penerimaan pajak dalam negeri yang tumbuh sebesar 19,50% (yoy). 

"Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada awal periode tahun 2024 dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang terus membaik diiringi dengan kenaikan angsuran PPh Badan serta pemberlakuan tarif efektif Pasal 21 mulai 1 Januari 2024," ujarnya.

Syukriah menjelaskan di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat mencapai Rp140,51 miliar atau 9,76% dari target dan tumbuh 149,53%. 

Peningkatan penerimaan PNBP tersebut sejalan dengan adanya penetapan dua instansi di wilayah Sumatera Barat sebagai Badan Layanan Umum (BLU) baru.

"Penerimaan perpajakan bersumber dari penerimaan pajak dalam negeri dan penerimaan pajak perdagangan internasional," sebutnya.

Syukriah juga menyampaikan untuk realisasi penerimaan pajak dalam negeri tercatat sebesar Rp508,21 miliar atau telah mencapai 8,66% terhadap target pada APBN 2024. 

Realisasi penerimaan pajak dalam negeri tumbuh sebesar 19,50% (yoy) didorong oleh peningkatan signifikan pada komponen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 233,33% (yoy). 

Artinya secara nominal, jenis pajak yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total penerimaan pajak dalam negeri di Sumbar yaitu Pajak Penghasilan dengan realisasi sebesar Rp389,73 miliar.

Kemudian secara sektoral, sektor administrasi pemerintah menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada Januari 2024 yakni sebesar 133,58% (yoy), yang didorong oleh dampak perubahan aturan pemungutan pajak oleh instansi pemerintah. 

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional tercatat sebesar Rp14,04 miliar atau 1,51% dari target, terkontraksi sebesar 74,50% (yoy). 

"Terkontraksinya realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional didorong oleh penurunan realisasi pada komponen Bea Masuk (BM) sebesar 85,81% (yoy) dan Bea Keluar (BK) sebesar 73,49% (yoy)," jelasnya.

Dikatakannya penurunan pada komponen bea keluar salah satunya dipengaruhi oleh penurunan volume ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. 

Begitupun untuk kondisi akselerasi belanja negara mengawali tahun 2024 ini, tercatat realisasi belanja negara sampai dengan akhir Januari 2024 tercatat mencapai Rp2.798,47 miliar atau 8,62% dari target APBN 2024, tumbuh sebesar 49,97% dari tahun sebelumnya.

Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp419,60 miliar dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKD) sebesar Rp2.378,87 miliar. 

Realisasi belanja pemerintah pusat tercatat tumbuh positif sebesar 41,85% (yoy). 

"Pertumbuhan realisasi belanja pemerintah pusat periode Januari 2024 terutama didorong oleh pertumbuhan positif pada realisasi belanja pegawai dan belanja barang," ungkapnya. 

Lalu untuk realisasi belanja pegawai sampai dengan 1 Januari 2024 tercatat sebesar Rp269,17 miliar atau 5,42% dari pagu, tumbuh 19,45% (yoy). 

Sementara itu, realisasi belanja barang mencapai Rp145,50 miliar atau 2,99% dari pagu, tumbuh 241,07% (yoy). 

Di sisi lain, belanja modal terealisasi sebesar Rp4,93 miliar atau 0,27% dari pagu, terkontraksi 82,27% (yoy). Sedangkan, untuk belanja bantuan sosial, sampai dengan 31 Januari 2024 belum terdapat realisasi.

Realisasi TKD sampai dengan akhir bulan Januari 2024 tercatat mencapai Rp2.798,46 miliar atau 11,47% dari pagu dan tercatat tumbuh positif sebesar 51,51% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Syukriah merinci bahwa untuk kinerja positif transfer ke daerah ini didorong oleh telah terdapatnya realisasi pada empat komponen TKD yaitu komponen DBH sebesar Rp19,50 miliar, DAU sebesar Rp1.719,59 miliar, DAK Nonfisik sebesar Rp636,68 miliar dan Dana Desa sebesar Rp3,10 miliar.

"Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya terdapat realisasi pada komponen DBH sebesar Rp24,72 miliar dan DAU sebesar Rp1.545,43 miliar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper