Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia memberikan apresiasi dan reward kepada Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di bawah kepemimpinan Pj Bupati Apriyadi Mahmud.
Kabupaten Muba berhasil menjadi pelopor dan percontohan di Indonesia yang menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin kepada Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud di sela kegiatan puncak HUT dan Pemberian Penghargaan oleh BPOM RI di Plaza Parkir Timur Senayan Gelora Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
"Penghargaan yang diberikan ini merupakan apresiasi kepada Pemkab Muba yang telah menjadi pelopor dalam mendukung secara konsisten penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik di Instalasi Farmasi Pemerintah," ungkap Kepala BPOM RI Lucia Rizka Andalusia.
Ia menjelaskan, bahwa penerapan CDOB di IFP memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat. Pentingnya penerapan CDOB agar masyarakat bisa mendapatkan obat yang terjamin dan bermutu, serta dapat mendukung indikasi dan manfaat dari obat tersebut.
"Fungsi lainnya adalah untuk menjaga integritas di seluruh supply chain agar tidak dimasuki bahan baku yang tidak memenuhi syarat, seperti dalam kasus sirup obat sebelumnya, yang mana sirup obat dimasuki bahan baku yang dilarang keras sebagai bahan tambahan di dalam obat," tuturnya.
Baca Juga
Lanjutnya, untuk di Indonesia hanya ada dua kabupaten yang telah mendapatkan sertifikat CDOB, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Musi Banyuasin.
"Sertifikat tersebut nantinya bisa menjadi bukti bahwa fasilitas IFP dapat mendistribusikan obat secara legal dan tepat," urainya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengatakan penghargaan penerapan CDOB di IFP Kabupaten Muba dari BPOM RI tersebut menjadikan semangat bagi Pemkab Muba untuk selalu komitmen memberikan pelayanan di bidang kesehatan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Muba.
"Komitmen Pemkab Muba untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Muba sebagaimana kita ketahui sudah dipelopori di era kepemimpinan Bupati Muba Alex Noerdin yang berhasil menjadikan Kabupaten Muba pelopor berobat gratis di Indonesia, dan program itu menjadi legacy bagi kami saat ini untuk selalu mempertahankan dan memaksimalkan pelayanan di bidang kesehatan," tuturnya.
"Saya juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis dan jajaran pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muba yang sudah melaksanakan tugas dengan baik dan maksimal," ucapnya.
Dia berharap, agar seluruh pihak terkait untuk selalu komitmen andil dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Muba.
"Prinsipnya kita selalu melindungi masyarakat Muba, terutama di bidang kesehatan," tegasnya.
Adapun penerima penghargaan yakni dengan kategori Pemerintah Pionir dan konsisten dalam mendukung penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik di antaranya Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Tangerang.
Selain itu, kategori Pengawasan Pangan Olahan sesuai Standar diraih Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Lumajang.
Kemudian, kategori provinsi/kabupaten/kota terbaik yang melakukan program pengendalian anti-microbial resistance berkolaborasi dengan BPOM yakni Kota Ambon, Kota Serang, dan Provinsi Kalimantan Barat.
Lalu, kategori pemerintah daerah yang mendukung penerapan Cara Produksi Obat yang Baik di Unit Transfusi Darah diraih Kota Surabaya, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Bandung.
Dalam kesempatan menghadiri puncak HUT dan Pemberian Penghargaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Azmi Dariusmansyah, Kepala Dinas Kominfo Herryandi Sinulingga AP, dan Plt Kabag Prokopim Agung Perdana.