Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Provinsi Riau mengalokasikan dana Rp1,3 miliar untuk kegiatan pasar murah dalam upaya menanggulangi inflasi di wilayah tersebut.
Kepala Disperindagkop UKM Riau Taufiq OH menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah, yang juga dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, diharapkan dapat meredakan dampak inflasi di Riau.
Menurutnya meskipun lokasi pelaksanaan belum ditentukan, Taufiq menyatakan bahwa dana tersebut akan disesuaikan dengan daerah yang mengalami inflasi.
"Dengan anggaran ini, kami menargetkan penyelenggaraan pasar murah di 64 lokasi, dengan dukungan tidak hanya dari APBD Riau tetapi juga APBN," ujarnya, Senin (29/1/2024).
Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK gabungan tiga kota, Riau mengalami inflasi tahunan atau Year On Year (YoY) sebesar 2,50% pada Desember 2023, dengan IHK mencapai 116,90. Selain itu, secara bulan ke bulan (MoM), angka inflasinya sebesar 0,17%.
Taufiq menyebutkan dari kondisi inflasi itu, pihaknya menyiapkan operasi pasar murah yang akan diarahkan ke daerah yang sedang mengalami kenaikan harga signifikan.
Baca Juga
Kemudian Taufiq juga menjelaskan opsi penggunaan dana Biaya Tak Terduga (BTT) jika anggaran APBD telah habis.
"Jika dana dari APBD telah terserap seluruhnya, kami dapat mengajukan penggunaan anggaran dari BTT sebagai langkah lanjutan untuk menjaga stabilitas harga dan menurunkan inflasi," ujarnya.
Dia menyebutkan pemda berharap bahwa melalui kegiatan pasar murah ini, masyarakat dapat merasakan dampak positif dalam menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok dan meredakan tekanan inflasi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru kembali menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah, kali ini di Kecamatan Tenayan Raya, tepatnya di Kantor Lurah Rejosari dan Kantor Lurah Sialang Sakti.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menyatakan bahwa pasar murah ini digelar tiga kali dalam sepekan, secara bergantian di setiap kecamatan.
"Kegiatan ini untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ujar Zulhelmi.
Pasar murah ini, menurutnya, menjadi solusi untuk mengatasi isu nasional seperti inflasi, kemiskinan ekstrem, dan stunting, yang semuanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok.
"Melalui pasar murah ini, bisa mengurangi beban masyarakat. Mereka dapat membeli kebutuhan lainnya dengan uang yang seharusnya digunakan untuk pembelian bahan pokok," ujarnya.
Zulhelmi berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam menangani isu-isu nasional yang menjadi perhatian pemerintah.